Menurut seorang tokoh ilmuan dan kegemilang Islam yang tersohor As-Sheikh Ibrahim Adham, antara sebab atau tanda-tanda hati kita mati ialah:
1) Mengaku kenal Allah S.W.T., tetapi tidak menunaikan hak-hakNya.
2) Mengaku cinta kepada Rasulullah S.A.W., tetapi mengabaikan Sunnah Baginda.
3) Membaca Al-Quran, tetapi tidak beramal dengan hukum-hukum di dalamnya.
4) Memakan nikmat-nikmat Allah S.W.T., tetapi tidak mensyukuri atas segala pemberianNya.
5) Mengaku Syaitan itu musuh utama, tetapi tidak berjuang menentangnya.
6) Mengaku adanya nikmat Syurga, tetapi tidak berusaha atau beramal untuk mendapatkannya.
7) Mengaku adanya seksa Neraka, tetapi tidak berusaha untuk menjauhinya.
8) Mengaku kematian itu pasti tiba bagi setiap jiwa, tetapi masih tidak atau belum bersedia untuknya.
9) Menyibukkan diri membuka keaiban orang lain, tetapi lupa atau alpa akan keaiban dirinya sendiri.
SEBUAH PESANAN… Klik untuk artikel penuh...
Akan terjadi suatu masa di mana umat-umat lain berkerumun memperebutkan kamu, sebagaimana orang-orang yang makan dengan lahapnya menghadapi piring. Mereka bertanya: “Apakah kerana kita sedikit ketika itu, ya Rasulullah?” Jawab Rasulullah S.A.W.: “Tidak! Melainkan kamu ketika itu banyak, tetapi kamu bagai buih ketika banjir dan Allah S.W.T. menghilangkan kegentaran hati musuh terhadap kamu dan Allah S.W.T. menumpahkan kelemahan ke dalam hati kamu” Mereka bertanya: “Apakah kelemahan itu (sebabnya)?” Jawab Rasulullah S.A.W.: “MENCINTAI kesenangan dan kemewahan DUNIA dan TAKUT MATI”.
(Rujukan: Iman dan Kehidupan oleh Dr. Yusof Al-Qardhawi)
1) Mengaku kenal Allah S.W.T., tetapi tidak menunaikan hak-hakNya.
2) Mengaku cinta kepada Rasulullah S.A.W., tetapi mengabaikan Sunnah Baginda.
3) Membaca Al-Quran, tetapi tidak beramal dengan hukum-hukum di dalamnya.
4) Memakan nikmat-nikmat Allah S.W.T., tetapi tidak mensyukuri atas segala pemberianNya.
5) Mengaku Syaitan itu musuh utama, tetapi tidak berjuang menentangnya.
6) Mengaku adanya nikmat Syurga, tetapi tidak berusaha atau beramal untuk mendapatkannya.
7) Mengaku adanya seksa Neraka, tetapi tidak berusaha untuk menjauhinya.
8) Mengaku kematian itu pasti tiba bagi setiap jiwa, tetapi masih tidak atau belum bersedia untuknya.
9) Menyibukkan diri membuka keaiban orang lain, tetapi lupa atau alpa akan keaiban dirinya sendiri.
SEBUAH PESANAN… Klik untuk artikel penuh...
Akan terjadi suatu masa di mana umat-umat lain berkerumun memperebutkan kamu, sebagaimana orang-orang yang makan dengan lahapnya menghadapi piring. Mereka bertanya: “Apakah kerana kita sedikit ketika itu, ya Rasulullah?” Jawab Rasulullah S.A.W.: “Tidak! Melainkan kamu ketika itu banyak, tetapi kamu bagai buih ketika banjir dan Allah S.W.T. menghilangkan kegentaran hati musuh terhadap kamu dan Allah S.W.T. menumpahkan kelemahan ke dalam hati kamu” Mereka bertanya: “Apakah kelemahan itu (sebabnya)?” Jawab Rasulullah S.A.W.: “MENCINTAI kesenangan dan kemewahan DUNIA dan TAKUT MATI”.
(Rujukan: Iman dan Kehidupan oleh Dr. Yusof Al-Qardhawi)
No comments:
Post a Comment