TIADA TUHAN SELAIN ALLAH, MUHAMMAD ITU PESURUH ALLAH

TIADA TUHAN SELAIN ALLAH, MUHAMMAD ITU PESURUH ALLAH
Voting

::::: AHLAN WA SAHLAN WA MARHABAN BIKUM :::::

SaHaBaT BLoGGeR

AWARD UNTUK SAHABAT : TEGAKKAN PANJI ISLAM

AWARD UNTUK SAHABAT : TEGAKKAN PANJI ISLAM

::::: CENDERAHATI DARI GUA OTAI :::::

::::: CENDERAHATI DARI GUA OTAI :::::
SYUKRAN JAZIILAN LAKA...

"DOA ITU SENJATA ORANG BERIMAN"

"DOA ITU SENJATA ORANG BERIMAN"

FADHILATUS SHEIKH MISHARI AL-AFASY : SURAH AL-MULK

HADIAH TV DARI IJOKS2009.. .TERIMA KASIH

TUNTUTLAH ILMU - SUARA FIRDAUS

Suara Firdaus - Tuntutlah Ilmu.mp3
Download at rapidlibrary mp3 music
Rapid Library

PENANGAN ZIKRULLAH - SUARA FIRDAUS

 
Suara Firdaus Penangan Zikrullah.mp3
Download at rapidlibrary mp3 music
Rapid Library

Monday, May 31, 2010

MUHASABAH DIRI : MENELITI KEAIBAN DIRI..


Nukilan ini dari (Hujjatul Islam) Imam Ghazali:

Jika Allah Azza wa Jalla menginginkan kebaikan bagi seseorang, ia akan membuat orang itu dapat melihat aib-aibnya. Orang yang memiliki basiroh (mata hati) yang tajam akan mengetahui aib-aibnya. Jika ia telah mengetahui aib-aibnya, maka ia dapat mengubatinya. Namun kebanyakan orang tidak mengetahui aibnya sendiri. Manusia dapat mengetahui kotoran yang terdapat di mata temannya, tetapi ia tidak mampu melihat ranting di depan matanya.

Barangsiapa hendak mengetahui aib-aibnya, maka ia hendaklah menempuh empat jalan berikut:

1. Duduk di hadapan seorang guru yang mampu mengetahui keburukan hati dan pelbagai bahaya yang tersembunyi di dalamnya. Kemudian ia mempasrahkan dirinya kepada guru dan mengikut petunjuknya dalam bermujahadah membersihkan aib itu. Ini adalah keadaan seorang murid dengan syeikhnya dan seorang pelajar dengan gurunya. Guru akan menunjukkan aib-aibnya dan cara merawatnya, tetapi di zaman ini guru seperti ini amat sukar dicari.

2. Mencari seorang teman yang jujur, memiliki basiroh (mata hati yang tajam) dan berpegang pada agama. Ia kemudian menjadikan temannya itu sebagai pengawas yang mengamati keadaan, perbuatan serta semua aib batin dan zahirnya sehingga ia dapat memperingatkannya. Demikian inilah yang dahulu dilakukan oleh orang-orang yang cerdik, orang-orang yang terkemuka dan para pemimpin agama.

Saidina Umar RadiyaLlahu 'anhu berkata : "Semoga Allah merahmati orang yang dapat menunjukkan aib-aib kepadaku."

Ketika Salman mengunjunginya, beliau berkata : "Cuba sebutkan perilakuku yang tidak engkau sukai."

Salman menolak dengan halus. Tetapi beliau terus memaksa. Akhirnya Salman berkata : "Aku mendengar engkau makan dengan 2 lauk dan memiliki 2 pakaian: satu engkau memakainya di siang hari dan satu lagi engkau memakainya di malam hari."

"Selain itu adakah hal lain yang engkau tidak sukai?" Tanya Saidina Umar.

"Tidak"

"Sesungguhnya dua perbuatan yang engkau sebutkan tadi telah kutinggalkan," ucap beliau.

Beliau (Saidina Umar RadiyaLlahu 'anhu) pernah bertanya kepada Huzaifah. "Engkau adalah sohibus sir (orang yang mengetahui pelbagai rahsia. Di antaranya Huzaifah mengetahui siapa yang munafik dan siapa yang bukan munafik) RasuluLlah sallaLlahu 'alaihi wasallam yang dapat mengenali orang munafik. Apakah engkau melihat tanda-tanda kemunafikan pada diriku?"

Perhatikan, Saidina Umar dengan kedudukan yang agung dan mulia masih mencurigai dirinya. Semakin cemerlang akal seseorang dan semakin tinggi kedudukannya, ia akan jarang berbangga hati dan semakin sering mencurigai dirinya sendiri. Yang kedua ini juga sudah sukar untuk dicari. Sedikit teman yang mahu berterus terang dan menunjukkan aib kita.

3. Berusaha mengetahui aib dari ucapan musuh-musuhnya. Sebab, pandangan yang penuh kebencian akan berusaha menyingkap keburukan seseorang. Boleh jadi manfaat yang diperolehi seseorang dari musuh yang sangat membencinya dan suka mencari-cari kesalahannya adalah lebih banyak dari teman yang suka bermanis muka, memuji dan menyembunyikan aib-aibnya.

Namun, sudah menjadi watak manusia untuk mendustakan ucapan musuh-musuhnya dan menganggapnya sebagai ungkapan kedengkian. Tetapi, orang yang memiliki mata hari jernih mampu mengambil pelajaran dari pelbagai keburukan dirinya yang disebutkan oleh musuhnya.

4. Bergaul dengan masyarakat. Setiap kali melihat perilaku tercela seseorang, maka ia segera menuduh dirinya sendiri juga memiliki sifat tercela itu. Kemudian ia tuntut dirinya untuk segera meninggalkannya. Sebab, seorang Mukmin adalah cermin bagi Mukmin lainnya. Ketika melihat aib orang lain ia akan melihat aib-aibnya sendiri.


sumber : Persatuan Islam Facebook

والله اعلم

KLiK UnTuK ArTiKeL PeNuH daN uLaSaN...

Monday, May 24, 2010

MAHA SUCI ALLAH : MERENUNGI KEJADIAN SEEKOR AYAM...

Assalamualaikum warahmatullah dan salam ukhwah fillah... Beginilah hakikat sebenar kejadian seekor ayam yang boleh terlihat dengan pancaindera..... dari sebiji telur yang menjadi santapan kita sehari-hari kepada seekor ayam dan dari seekor ayam yang menghasilkan telur pula. Sesungguhnya Allah S.W.T Maha Pencipta... menghidupkan dan merubah sesuatu benda atas kehendakNya yang Maha Kuasa... Subhanallah... namun begitu hakikat sebenar penciptaan setiap makhluk tetap menjadi rahsia Allah S.W.T... mari kita renungi...









































KLiK UnTuK ArTiKeL PeNuH daN uLaSaN...

Tuesday, May 18, 2010

PANDUAN : SIHAT ALA RASULULLAH

Sel darah manusia

Rasulullah bersabda : "Mu'min yang kuat adalah lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada mu'min yang lemah ....."(HR Muslim)

Bagaimana agar senantiasa sihat seperti Rasulullah? Antara perkara yang dianjurkan adalah seperti berikut :

SELALU BANGUN SEBELUM SUBUH

Rasul selalu mengajak ummatnya untuk bangun sebelum subuh, melaksanakan solat sunah dan sholat Fardhu, solat subuh berjamaah. Hal ini memberi hikmah yang mendalam antara lain :

- Berlimpah pahala dari Allah
- Kesegaran udara shubuh yg bagus utk kesehatan/ terapi penyakit TB
- Memperkuat pikiran dan menyihatkan perasaan

AKTIF MENJAGA KEBERSIHAN

Rasulullah senantiasa rapi & bersih, tiap hari Khamis atau Jumaat beliau mencuci rambut2 halus di pipi, selalu memotong kuku, bersisir dan berminyak wangi.

TIDAK PERNAH BANYAK MAKAN

Sabda Rasul :

"Kami adalah sebuah kaum yang tidak makan sebelum lapar dan bila kami makan tidak terlalu banyak ( tidak sampai kekenyangan)"(Muttafaq Alaih)

Dalam tubuh manusia ada 3 ruang untuk 3 benda :

1. Sepertiga untuk udara
2. sepertiga untuk air dan
3. sepertiga lainnya untuk makanan.

Bahkan ada satu tarbiyyah khusus bagi ummat Islam dg adanya Puasa Ramadhan untuk menyeimbangkan kesihatan.

GEMAR BERJALAN KAKI

Rasulullah selalu berjalan kaki ke Masjid, Pasar, medan jihad, mengunjungi rumah sahabat, dan sebagainya. Dengan berjalan kaki, keringat akan mengalir, pori2 terbuka dan peredaran darah akan berjalan lancar. Ini penting untuk mencegah penyakit jantung.

OPTIMIS DAN TIDAK PUTUS ASA

Sikap optimis akan memberikan kesan psikologi yang mendalam bagi kelapangan jiwa sehingga tetap sabar, istiqomah dan bekerja keras, serta tawakkal kepada Allah SWT.

TAK PERNAH IRI HATI

Untuk menjaga hati & kesihatan jiwa dan mental maka menjauhi iri hati merupakan tindakan preventif yang sangat tepat.

Wallahu 'alam...

KLiK UnTuK ArTiKeL PeNuH daN uLaSaN...

Tuesday, May 11, 2010

KEISTIMEWAAN AL-QURAN : SURAH AL-KAHFI MENGHINDAR FITNAH


Hadith Rasulullah S.A.W bermaksud :

Daripada al-Barra r.a katanya : “ Di kala seorang lelaki membaca surah al-Kahfi tiba-tiba ia melihat binatang peliharaannya berlari dan ia melihat bagaikan sekumpulan mega atau awan lalu ia datang menemui Rasulullah SAW dan menyebutkan mengenainya kepada Rasulullah SAW. Lalu Rasulullah SAW bersabda : “ Itu adalah as-Sakinah (ketenangan) yang turun bersama al-Quran atau turun di atas al-Quran.” Al-Bukhari, Muslim dan at-Tirmidzi .

Huraian:

Dalam surah al-Kahfi, diceritakan tentang kisah Ashaabul Kahfi, (pemuda-pemuda beriman), kisah Nabi Musa dan Nabi Khidir a.s serta kisah DZulkarnain dan Ya'juj dan Ma'juj.

Dalam beberapa hadith, Rasulullah SAW menggalakkan kita agar membaca dan menghafal surah ini kerana dengan membacanya dapat menghindarkan diri dari fitnah (musibah).

Di dalam surah al-Kahfi ini terkandung isyarat penting mengenai Hari Akhirat, seperti mana yang dipelajari daripada kisah-kisah yang dipaparkan iaitu pengalaman Ashabul Kahfi yang tinggal dalam sebuah masyarakat yang kufur kepada Allah SWT, Nabi Musa a.s yang banyak belajar daripada Khidir dan tentang sebuah pemerintahan dalam kisah Dzulkarnain yang kesimpulannya dapat memberikan kita pengertian tentang nilai-nilai keimanan yang sebenar.

Semua ini perlu direnungkan oleh seluruh umat Islam kerana apabila surah ini dibaca secara keseluruhannya akan tergambar kepada kita tentang perkaitannya dengan realiti semasa yang melalui yang tahap-tahap yang berbeza iaitu permulaan, perkembangan, dan berakhirnya dunia ini dengan kedatangan nabi Isa a.s sebelum kemunculan Hari kiamat. Wallahu 'alam....

KLiK UnTuK ArTiKeL PeNuH daN uLaSaN...

Friday, May 07, 2010

KISAH TAULADAN : 5 PERKARA ANEH


Abu Laits as-Samarqandi adalah seorang ahli feqah yang terkenal. Suatu ketika dia pernah berkata, ayahku menceritakan bahawa antara Nabi-Nabi yang bukan Rasul ada menerima wahyu dalam bentuk mimpi dan ada yang hanya mendengar suara.

Maka salah seorang Nabi yang menerima wahyu melalui mimpi itu, pada suatu malam bermimpi diperintahkan yang berbunyi, "Esok engkau dikehendaki keluar dari rumah pada waktu pagi menghala ke barat. Engkau dikehendaki berbuat :-

1. Apa yang engkau lihat (hadapi) maka makanlah,
2. Engkau sembunyikan,
3. Engkau terimalah,
4. Jangan engkau putuskan harapan,
5. Larilah engkau daripadanya."

Pada keesokan harinya, Nabi itu pun keluar dari rumahnya menuju ke barat dan kebetulan yang pertama dihadapinya ialah sebuah bukit besar berwarna hitam. Nabi kebingungan sambil berkata, "Aku diperintahkan memakan pertama aku hadapi, tapi sungguh aneh sesuatu yang mustahil yang tidak dapat dilaksanakan."

Maka Nabi itu terus berjalan menuju ke bukit itu dengan hasrat untuk memakannya. Ketika dia menghampirinya, tiba-tiba bukit itu mengecilkan diri sehingga menjadi sebesar buku roti. Maka Nabi pun mengambilnya lalu disuapkan ke mulutnya. Bila ditelan terasa sungguh manis bagaikan madu. Dia pun mengucapkan syukur 'Alhamdulillah'.

Kemudian Nabi itu meneruskan perjalanannya lalu bertemu pula dengan sebuah mangkuk emas. Dia teringat akan arahan mimpinya supaya disembunyikan, lantas Nabi itu pun menggali sebuah lubang lalu ditanamkan mangkuk emas itu, kemudian ditinggalkannya. Tiba-tiba mangkuk emas itu terkeluar semula. Nabi itu pun menanamkannya semula sehingga tiga kali berturut-turut.

Maka berkatalah Nabi itu, "Aku telah melaksanakan perintahmu." Lalu dia pun meneruskan perjalanannya tanpa disedari oleh Nabi itu, mangkuk emas itu keluar semula dari tempat ia ditanam.

Ketika dia sedang berjalan, tiba-tiba dia ternampak seekor burung helang sedang mengejar seekor burung kecil. Kemudian terdengarlah burung kecil itu berkata, "Wahai Nabi Allah, tolonglah aku." Mendengar rayuan burung itu, hatinya merasa simpati lalu dia pun mengambil burung itu dan dimasukkan ke dalam bajunya. Melihatkan keadaan itu, lantas burung helang itu pun datang menghampiri Nabi itu sambil berkata, "Wahai Nabi Allah, aku sangat lapar dan aku mengejar burung itu sejak pagi tadi. Oleh itu janganlah engkau patahkan harapanku dari rezekiku."

Nabi itu teringatkan pesanan arahan dalam mimpinya yang keempat, iaitu tidak boleh putuskan harapan. Dia menjadi kebingungan untuk menyelesaikan perkara itu. Akhirnya dia membuat keputusan untuk mengambil pedangnya lalu memotong sedikit daging pehanya dan diberikan kepada helang itu. Setelah mendapat daging itu, helang pun terbang dan burung kecil tadi dilepaskan dari dalam bajunya.

Selepas kejadian itu, Nabi meneruskan perjalananya. Tidak lama kemudian dia bertemu dengan satu bangkai yang amat busuk baunya, maka dia pun bergegas lari dari situ kerana tidak tahan menghidu bau yang menyakitkan hidungnya. Setelah menemui kelima-lima peristiwa itu, maka kembalilah Nabi ke rumahnya. Pada malam itu, Nabi pun berdoa. Dalam doanya dia berkata, "Ya Allah, aku telah pun melaksanakan perintah-Mu sebagaimana yang diberitahu di dalam mimpiku, maka jelaskanlah kepadaku erti semuanya ini."

Dalam mimpi beliau telah diberitahu oleh Allah S.W.T. bahawa,

1.Engkau makan itu ialah marah. Pada mulanya nampak besar seperti bukit tetapi pada akhirnya jika bersabar dan dapat mengawal serta menahannya, maka marah itu pun akan menjadi lebih manis daripada madu.
2.Semua amal kebaikan (budi), walaupun disembunyikan, maka ia tetap akan nampak jua.
3.Jika sudah menerima amanah seseorang, maka janganlah kamu khianat kepadanya.
4.Jika orang meminta kepadamu, maka usahakanlah untuknya demi membantu kepadanya meskipun kau sendiri berhajat.
5.Bau yang busuk itu ialah ghibah (menceritakan hal seseorang). Maka larilah dari orang-orang yang sedang duduk berkumpul membuat ghibah."

Saudara-saudaraku, kelima-lima perkara ini hendaklah kita semaikan dalam diri kita, sebab kelima-lima perkara ini sentiasa sahaja berlaku dalam kehidupan kita sehari-hari. Perkara yang tidak dapat kita elakkan setiap hari ialah mengata hal orang, memang menjadi tabiat seseorang itu suka mengata hal orang lain. Haruslah kita ingat bahawa kata-mengata hal seseorang itu akan menghilangkan pahala kita, sebab ada sebuah hadis mengatakan di akhirat nanti ada seorang hamba Allah akan terkejut melihat pahala yang tidak pernah dikerjakannya. Lalu dia bertanya, "Wahai Allah, sesungguhnya pahala yang Kamu berikan ini tidak pernah aku kerjakan di dunia dulu."

Maka berkata Allah S.W.T., "Ini adalah pahala orang yang mengata-ngata tentang dirimu." Dengan ini haruslah kita sedar bahawa walaupun apa yang kita kata itu memang benar, tetapi kata-mengata itu akan merugikan diri kita sendiri. Oleh kerana itu, hendaklah kita jangan mengata hal orang walaupun ia benar.

sumber : isma.wordpress

والله اعلم


KLiK UnTuK ArTiKeL PeNuH daN uLaSaN...

Tuesday, May 04, 2010

MUHASABAH DIRI : PESAN IMAM AL-GHAZALI


Assalamualaikum warahmatullah... sahabat-sahabat sekalian. Berikut adalah enam pesanan ringkas yang ditinggalkan oleh Hujjatul Islam Imam Al-Ghazali Rahimahullahu Ta'ala anhu. Beliau berpesan agar kita dapat menghindari sifat-sifat mazmumah terutama apabila berhadapan dengan manusia lainnya. Semoga pesanan ini menjadi muhasabah diri yang berkesan terutamanya dalam mendidik hati kita semua.. InsyaAllah.

Pesan Imam Al-Ghazali

1. Apabila berjumpa kanak-kanak, anggaplah mereka lebih mulia daripada kita kerana kanak-kanak belum dibebani dosa.

2. Apabila berhadapan dengan orang tua pula, anggaplah mereka juga lebih mulia kerana mereka lebih lama beribadah daripada kita.

3. Apabila berjumpa orang alim, anggaplah dia lebih mulia kerana banyaknya ilmu di dadanya.

4. Apabila melihat orang jahil anggaplah mereka lebih mulia kerana mereka berbuat dosa kerana kejahilan sedangkn kita dosa dalam keadaan mengetahuinya.

5. Apabila berjumpa orang jahat, jangan anggap kita mulia. Tetapi, katakan, mungkin orang jahat itu akan bertaubat pada masa tuanya, sedangkan kita belum tahu bagaimana akhirnya kehidupan kita.

6. Apabila bertemu orang kafir katakan, belum tentu dia akan kafir selama-lamanya.

والله اعلم

KLiK UnTuK ArTiKeL PeNuH daN uLaSaN...
Related Posts with Thumbnails