TIADA TUHAN SELAIN ALLAH, MUHAMMAD ITU PESURUH ALLAH

TIADA TUHAN SELAIN ALLAH, MUHAMMAD ITU PESURUH ALLAH
Voting

::::: AHLAN WA SAHLAN WA MARHABAN BIKUM :::::

SaHaBaT BLoGGeR

AWARD UNTUK SAHABAT : TEGAKKAN PANJI ISLAM

AWARD UNTUK SAHABAT : TEGAKKAN PANJI ISLAM

::::: CENDERAHATI DARI GUA OTAI :::::

::::: CENDERAHATI DARI GUA OTAI :::::
SYUKRAN JAZIILAN LAKA...

"DOA ITU SENJATA ORANG BERIMAN"

"DOA ITU SENJATA ORANG BERIMAN"

FADHILATUS SHEIKH MISHARI AL-AFASY : SURAH AL-MULK

HADIAH TV DARI IJOKS2009.. .TERIMA KASIH

TUNTUTLAH ILMU - SUARA FIRDAUS

Suara Firdaus - Tuntutlah Ilmu.mp3
Download at rapidlibrary mp3 music
Rapid Library

PENANGAN ZIKRULLAH - SUARA FIRDAUS

 
Suara Firdaus Penangan Zikrullah.mp3
Download at rapidlibrary mp3 music
Rapid Library

Tuesday, November 24, 2009

SALAM AIDILADHA

Assalamu'alaikum warahmatullah...

Hamdan Lillah.. Sholatan wa salaman 'ala Rasulillah. Sahabat-sahabat sekalian. Saya mengambil kesempatan mengucapkan 'SELAMAT MENYAMBUT HARI RAYA AIDIL ADHA' yang akan tiba pada hari Jumaat ini. Saya memohon ampun dan maaf andai ada salah dan silap yang dilakukan ketika mana sahabat-sahabat sekalian berkunjung ke teratak maya saya ini.

Untuk makluman sahabat sekalian blog ini agak kurang aktif disebabkan kesibukan dan komitmen lain yang perlu saya selesaikan terlebih dahulu. InsyaAllah saya akan pulang bercuti di Johor dan akan berkursus pula di Mersing sehingga pertengahan bulan Disember.

Ribuan terima kasih saya ucapkan kepada semua pengunjung blog atas sokongan yang diberikan. Semoga aidiladha tahun ini lebih membawa erti pengorbanan dalam diri kita semua InsyaAllah... Jazakumullahu Khairan Kathira...
Wassalamu'alaikum warahmatullah..

KLiK UnTuK ArTiKeL PeNuH daN uLaSaN...

Monday, November 23, 2009

RENUNGAN : API NERAKA


Sebagai Renungan:

Diriwayatkan bahawa Rasululallah pernah menceritakan betapa asalnya kejadian api di dunia ini. Setelah nabi adam dihantar ke dunia kerana kesalahanya memakan buah larangan maka Allah swt telah memerintahkan Jibril as supaya mengambil api dari neraka untuk dihantar ke dunia untuk kegunaan nabi adam as. Maka jibril as pun diperintahkan untuk meminta api tersebut daripada malaikat penjaga api neraka iaitu Zabaniah.

Jibril : wahai zabaniah, aku diperintah untuk mengambil sedikit api neraka untuk dihantar ke dunia bagi kegunaan adam as.

Zabaniah : sebanyak mana sedikit itu?

Jibril : sebesar kurma...

Zabaniah : kalau sebesar buah kurma api neraka itu engkau bawa nescaya akan cairlah tujuh
lapis langit dan tujuh lapis bumi akibat kepanasanya.

Jibril : kalau begitu berilah aku sebesar separuh dari buah kurma...

Zabaniah : kalau sebesar separuh buah kurma api neraka ini engkau letakan di dunia nescaya
tidak akan turun walaupun setitik hujan dari langit dan tidak ada suatu pun tumbuhan akan tumbuh di bumi nanti..

Memandangkan keadaan yang rumit ini maka jibril as pun menghadap Allah untuk mendapatkan saiz yang perlu dihantar ke dunia. Allah swt pun memerintahkan supaya jibril mengambil sebesar ZARAH sahaja dari api neraka untuk dibawa ke dunia. Maka jibril as pun mengambil api neraka sebesar zarah dari zabaniah tetapi oleh kerana kepanasan yang keterlaluan api neraka sebesar zarah itu terpaksa disejukan dengan mencelupnya sebanyak 70 kali ke dalam sungai di syurga dan sabanyak 70 buah sungai. = 70 x 70

Selepas itu jibril as pun membawa api itu turun ke dunia dan diletakan di atas sebuah bukit yg tinggi, tetapi sejurus setelah diletakan tiba-tiba bukit itu terus meleleh cair maka cepat-cepat jibril mengambil semula api tersebut dan dihantar semula ke neraka.

Hanya sisa-sisanya sajalah yang terdapat di dunia ini seperti api yang sering kita gunakan untuk
berbegai keperluan dan juga api yang terdapat di gunung berapi dan lain lain lagi.

PENGAJARAN : Bayangkanlah kepanasan api neraka yg sebesar zarah yang terpaksa
disejukan dalam 70 buah sungai dengan sebanyak 70 celup setiap sungai dan hanya sisanya saja
itupun manusia tidak dapat bertahan akan kepanasanya bagaimana dengan api di neraka itu sendiri. SEBESAR ZARAH SAHAJA.

Rasulullah s.a.w. bersabda,
maksudnya : "Sesungguhnya orang yang paling aku kasihi di sisiku ialah seorang mukmin yang keadaannya serba sederhana, tetapi rajin mengerjakan solat (wajib dan sunat), dia baik dalam beribadah kepada Tuhan dan selalu taat kepadaNya secara diam-diam"
(Riwayat Tarmizi)

Rasulullah s.a.w. bersabda
maksudnya : "Sesungguhnya orang yang sangat aku kasihi dan terdekat padaku di hari kiamat ialah yang terbaik budi pekertinya. Dan orang yang sangat aku benci dan terjauh daripadaku pada hari kiamat ialah orang yang banyak bercakap, sombong dalam percakapannya dan berlagak menunjukkan kepandaiannya"
(Riwayat Tarmizi)

Rasulullah s.a.w. bersabda
maksudnya : "Barangsiapa yang bertaubat kepada Allah selagi belum terbit matahari dari arah barat, maka Allah menerima taubatnya"
(Riwayat Muslim)

Rasulullah s.a.w. bersabda
maksudnya : "Ingatlah kepada Allah dalam masa senangmu, nescaya Dia akan mengingatimu di masa susah"
(Al-Hadith)

KLiK UnTuK ArTiKeL PeNuH daN uLaSaN...

Saturday, November 21, 2009

TAHUKAH ANDA : 10 BAHASA PALING SEDIKIT DIKETAHUI MANUSIA..


10.Chamicuro

Sepanjang sejarah, di dunia,hanya ada 8 orang yang berbicara Chamicuro, menurut suatu studi pada tahun 2008. Bahasa ini kebanyakan dipakai untuk percakapan Negara Peru dan dianggap sebagai bahasa yang kritis dan membahayakan, kebanyakan orang yang berbicara bahasa chamuciro adalah orang yang sudah tua. Tidak ada anak-anak yang berbicara Chamicuro sebab mereka menyesuaikan diri dengan bahasa Spanyol. Bagaimanapun, mereka yang berbicara bahasa chamicuro bisa membuat suatu kamus dari terminologi mereka. contoh bahasa chamicuro: waka(sapi),katujkan a(monyet) ,dll

9.Dumi

Dumi, suatu bahasa Negeri Nepal pada umumnya digunakan dalam percakapan di daerah dekat Tap and Rava Rivers. yaitu di pegunungan Khotang District, yang terletak di Negeri Nepal bagian timur. Bahasa Dumi merupakan suatu Bahasa Kiranti, Artinya bahwa bahasa ini merupakan bagian dari Bahasa Keluarga Tibeto-Burman. Dengan hanya 8 orang-orang[ yang menggunakan bahasa ini pada tahun 2007, bahasa ini dianggap sebagai dengan kritis membahayakan. Informasi tentang Bahasa Dumi telah dikumpulkan, dan di sana ada suatu kamus yang tersedia. Ada juga banyak buku menulis tentang bahasa Dumi yaitu tentang "the language’s grammar and syntax"


8.Ongota

Dalam tahun 2008, Bahasa Ongota hanya 6 penutur asli yang mengetahui dan menggunakan bahasa itu, kesemuanya adalah orang-orang tua. Ini membuat bahasa Ongota kritis dan membahayakan. Bagaimanapun, tidak sama dengan kebanyakan bahasa yang sedang menghilang, ada suatu profesor pada Addis Ababa Universitas di Etiopia yang belajar Ongota. Dia menyimpulkan bahwa bahasa ini mengikuti suatu struktur pokok, obyek, dan katakerja. Ongota disebut suatu Bahasa Afro-Asiatic.

7.Liki

Liki adalah suatu bahasa yang digunakan dalam percakapan mulai dari pantai Sarmi utara, Kabupaten Jayapura, dan Kecamatan Sarmi, pulau dekat Indonesia. Pada tahun 2007, suatu studi menunjukkan bahwa hanya 5 orang yang menggunakan bahasa itu. Di masa lalu, bahasa ini merupakan bahasa percakapan untuk pejabat gereja lokal yang tinggal di daerah itu. Bahasa ini tidak hanya mempunyai satu asal, karena itu bahasa ini dikatakan Austronesian, Melayu-Polinesia, Central-Eastern, Ketimuran Guinea Melayu-Polinesia, Oceanic, Western Oceanic, North New Guinea, Sarmi-Jayapura Bay, dan Sarmi.

6.Tanema

Di pulau Solomon, Bahasa Tanema pernah digunakan di suatu tempat Pulau Vanikolo, Provinsi Temotu dan di Desa Emua . Tercatat, hanya 4 orang yang menggunakan bahasa ini, menurut suatu 2008 menyelenggarakan studi. Tanema adalah Austronesian Seperti halnya Melayu-Polinesia, Central-Eastern, dan Oceanic. Banyak dari mereka yang sekali ketika berbicara Tanema sudah beradaptasi dan sudah memulai untuk berbicara baik bahasa Pijin maupun bahasa Teanu, Kedua-Duanya adalah bahasa yang sangat populer di dalam daerah itu

5.Njerep

Njerep adalah suatu Bahasa Bantoid di Nigeria. Bahasa ini pernah menjadi bahasa Kamerun tetapi itu tidak lama. Sekarang bahasa paling umum berbicara dekat Mambila [itu]. Hari ini, bahasa telah digantikan oleh bahasa Mambila seperti Ba Dan Mvop. menurut suatu studi pada tahun 2007 hanya ada 4 orang yang masih berbicara Njerep, maka dalam beberapa berabad-abad bahasa akan lebih dari mungkin padam.

4. Chemehuevi

Chemehuevi, suatu Uto-Aztecan, sebelah utara Uto-Aztecan, Numic, Bahasa Selatan yang sebagian besar berbicara dalam midwest USA seperti halnya pada western coast. Kamu bisa mendengar bahasa itu di Ute, Colorado, Selatan Paiute, Utah, Arizona utara, Selatan bagian dari Nevada, dan di dalam Sungai Colorado, California. Suku bangsa Chemehuevi masih tersisa dan sedang tumbuh subur, jumlah orang yang berbicara bahasa hanya 3 orang-orang yang kesemuanya adalah orang dewasa

3. Lemerig

digunakan di Vanuatu, suatu pulau di selatan Lautan Pasifik sekitar 1,000 mil ke timur Australia, Austria utara, bahasa ini digunakan juga di Vanua Lava Island. Hanya ada 2 orang yang menguasai bahasa ini. Lemerig terdiri dari sedikitnya empat berbagai dialek berbeda

2. Kaixana

Kaixana adalah salah satu dari banyak bahasa yang kritis. Bahasa ini pernah menjadi bahasa suatu desa dekat Sungai Japura, yang terletak di Brazil. Dari waktu ke waktu, Penetapan Bahasa Portugis mengambil alih bahasa di area itu. Dahulu, hampir 200 orang dapat berbicara bahasa tersebut . Tetapi, suatu studi pada tahun 2006 menunjukkan bahwa hanya seseorang masih berbicara Kaixana

1. Taushiro

Taushiro, suatu bahasa asli dari Negara Peru, tepatnya di daerah Sungai Tigre, Sungai Aucayacu, yang mana adalah suatu anak sungai Sungai Ahuaruna. Bahasa ini dikenal sebagai suatu bahasa mengisolasikan, yang mana itu berarti bahasa ini tidak punya hubungan yang dapat dibuktikan dengan bahasa lain. Mereka yang berbicara bahasa ini pada umumnya hanya “ satu” . Di dalam , suatu studi 2008 menyimpulkan bahwa hanya seseorang berbicara bahasa ini dengan dengan fasih.

والله اعلم

KLiK UnTuK ArTiKeL PeNuH daN uLaSaN...

Friday, November 20, 2009

LELAKI SOLEH : ADAKAH ANDA??


Lelaki Soleh dapat di definisikan sebagai seorang lelaki muslim yang beriman (mukmin), bersih dari segi zahir dan batinnya, mengambil makanan yang bersih dan halal(bukan dari sumber yang haram)serta sentiasa berusaha menjauhkan dirinya dari perkara perkara yang akan mendorong kearah maksiat dan menariknya ke jurang NERAKA yang amat dalam. Lelaki soleh juga ialah seorang lelaki yang sentiasa taat kepada Allah swt. dan RasulNya walau dimana sahaja mereka berada dan pada bila bila masa sahaja. Kesolehan dan keimanan seseorang tidak dapat dilihat dan diukur dari segi lahiriah semata mata kerana ianya adalah berkait rapat dengan masalah AKIDAH dan KEYAKINAN, kepada siapa dia menyerah keyakinan dan ketaatan dan sebaliknya. TAUHID merupakan dasar tertinggi dalam kehidupan yang harus sentiasa dipelihara kerana apabila tauhid tidak betul dan sempurna, maka seluruh amalan yang dilakukan adalah sia-sia sahaja. Apabila telah jelas kepada siapa kita memberikan perwalian dan terhadap pihak mana kita menolak kepimpinan, barulah Tauhid akan menjadi kenyataan dan berdiri dengan tegaknya dalam jiwa seseorang. Oleh yang demikian, jelaslah bahawa kesolehan seseorang lelaki itu tidak dapat dinilai dari segi lahiriah semata-mata. Ianya adalah lebih jauh dan mendalam dari itu senua. Antara hal-hal yang harus dilihat dan dikaji pada setiap individu muslim ialah perkara-perkara yang bersangkutan dengan keyakinan, tujuan dan pandangan hidup serta cita-cita dan jalan hidup seseorang itu.

KRITERIA-KRITERIA LELAKI SOLEH SEPERTI YANG DIMAKSUDKAN OLEH AL QURAN DAN AL HADIS.....

1. Sentiasa taat kepada Allah swt dan Rasullulah saw.
2. Jihad Fisabilillah adalah matlamat dan program hudupnya.
3. Mati syahid adalah cita cita hidup yang tertinggi.
4. Sabar dalam menghadapi ujian dan cabaran dari Allah swt.
5. Ikhlas dalam beramal.
6. Kampung akhirat maejadi tujuan utama hidupnya.
7. Sangat takut kepada ujian Allah swt. dan ancamannya.
8. Selalu memohon ampun atas segala dosa-dosanya.
9. Zuhud dengan dunia tetapi tidak meninggalkannya.
10. Solat malam menjadi kebiasaannya.
11. Tawakal penuh kepada Allah taala dan tidak mengeluh kecuali kepada Allah swt
12. Selalu berinfaq samaada dalam keadaan lapang mahupun sempit.
13. Menerapkan nilai kasih sayang sesama mukmin dan ukhwah diantara mereka.
14. Sangat kuat amar maaruf dan nahi munkarnya.
15. Sangat kuat memegang amanah, janji dan kerahsiaan.
16. Pemaaf dan lapang dada dalam menghadapi keboduhan manusia, sentiasa saling koreksi sesama ikhwan dan tawadhu penuh kepada Allah swt.
17. kasih sayang dan penuh pengertian kepada keluarga.

Selain daripada ciri-ciri diatas, orang orang yang soleh juga merupakan insan insan yang senantiasa mendapat ujian dan cubaan daripada Allah swt. setelah para nabi nabi dan orang orang yang mulia. Mereka menghadapi segala ujian tersebut dengan hati yang tabah dan tetap teguh dalam keimanan serta pendirian. Mereka tidak mudah menyerah kalah dari keganasan dan tekanan musuh.

Tugas tugas dan kewajipan Lelaki Soleh........

1. Mencari nafkah ( belanja hidup)
2. Berjihad Fisabilillah.
3. Melindungi dan membela kaum yang lemah dan tertindas.
4. Memimpin, mendidik dan berlaku adil terhadap isteri.

1. MENCARI NAFKAH.......... Tugas mencari nafkah diberatkan kepada kaum Lelaki kerana kelebihan dalam penciptaannya yang berupa kekuatan fizikal dan akal fikirannya. Oleh itu Lelaki mampu untuk bekerja keras untuk mencari nafkah, memberi perlindungan dan pertahanan maruah kehidupannya terutama kepada keluarga, agama, bangsa dan agamanya. Inilah sebabnya lelaki diangkat menjadi pemimpin bagi kaum wanita. Oleh itu, seorang lelaki muslim, lelaki dan suami yang soleh, tidak akan melalaikan tugas ini. Ia wajib bekerja menurut apa sahaja kemampuannya. Dalam melaksanakan tugas ini, dia haruslah MEMBETULKAN NIATnya iaitu ikhlas untuk mencari keredhaan Allah swt. Dia tidak akan merasa MALU untuk melakukannya sebaliknya gembira dan berbangga terhadap pekerjaannya lebih lebih lagi perkara yang halal.

Lelaki soleh tidak akan lupa untuk mengingati hari akhirat tetapi menjadikannya sebagai tujuan yang utama. dia bekerja didunia untuk mencari keuntungan di akhirat, bukannya mengejar keduniaan semata-mata. Dengan cara ini, usahanya akan sentiasa berhasil dan berjaya didunia dan akhirat. Seperti kata ulama Salaf yang bermaksud; Wahai anak Adam! Juallah duniamu dengan akhirat, maka engkau akan UNTUNG semuanya, tetapi jangan engkau jual akhirat dengan dunia, maka engkau akan RUGI semuanya.

" Bagi orang orang yang telah mengerjakan kewajipan agamanya dengan baik, kemudian terasa penat dan letih pada malamnya, sehingga tidak dapat mengerjakan amalan amalan sunnah, maka Allah dan RasulNya memberikan jaminan dengan ampunan sepanjang malam yang dilaluinya dengan tidur yang nyenyak".

Inilah antara ganjaran yang akan dikurniakan kepada lelaki soleh yang mencari nafkah dengan bersungguh sungguh. Terdapat dua cara orang berusaha mencari nafkah seperti yang dianjurkan oleh ISLAM.

Pertama: Hendaklah ia tidak melalaikan tugasnya terhadap Allah swt. dan janganlah ia meninggalkan nilai nilai yang LUHUR.

Kedua : Hendaklah dilakukan dengan cara yang halal, bersih dan tidak membawa apa apa kemudaratan kepada orang lain dan tidak pula bertentangan dengan peraturan-peraturan umum.

Antara cara cara pencarian harta yang diharamkan oleh Islam ialah:

1. Riba,
2. Penimbunan barang barang yang menjadi hajat orang ramai,
3. Perjudian dan perdagangan minuman keras,
4. Berlaku penipuan dalam penimbangan dan penukaran barang,
5. Mencuri
6. Memakan harta orang lain dengan cara yang bathil seperti yang diterangkan dalam surah An Nisa 4, ayat 29.

2. BERJIHAD FISABILILLAH.
Jihad merupakan amal yang paling utama dan puncak ketinggian Islam. Tidak ada satu pun amalan soleh yang dapat menandingi Jihad. Orang soleh tidak sedikit pun merasa gentar dan takut apabila berjuang menegakkan agama Allah sebaliknya sentiasa tersenyum bangga menjadi seorang Pegawai Allah dengan gelaran paling indah iaitu MUJAHIDIN. Inilah yang dimaksudkan dengan lelaki soleh, yang mana pekerjaan utamanya membunuh atau terbunuh. Jika tidak terbunuh, maka ia mesti membunuh. Tidak terdapat alternatif lain kecuali satu antara dua 'YUQTAL AU YAGHLIB' yakni TERBUNUH atau MENANG.

3. MELINDUNGI DAN MEMBELA KAUM YANG LEMAH DAN TERTINDAS

Sememangnya sejak akhir-akhir ini golongan kafir senantiasa mencari peluang untuk menindas dan menakhluki negara-negara serta umat- umat Islam. Orang orang yang soleh haruslah peka dan bersedia untuk bertindak balas supaya umat-umat Islam tidak akan ditindas dengan sewenang-wenangnya oleh golongan tersebut.

" Wahai lelaki soleh...! tugas dan tanggungjawabmu bukanlah ringan, bayangkan langit dan gunung tidak mampu membawanya. Kamu sajalah yang akan tampil dan mampu menyelesaikan persoalan besar ini. Orang orang yang lemah dan sedang tertindas sentiasa menanti kehadiranmu. Mereka berdoa agar kamu segera tiba untuk menjadi pembela dan penolong bagi mereka."

Inilah laungan yang senantiasa terdengar daripada golongan golongan yang tertindas dan mengharapkan bantuan. Oleh itu lelaki yang soleh haruslah memainkan peranannya sebagai pembela agama sama ada secara langsung ataupun tidak langsung demi untuk mengekalkan kedaulatan agama Islam

4. MEMIMPIN DAN MENDIDIK ISTERI......

1. Mengajar dan membimbing dengan cara yang baik sehingga isteri isteri yang tidak solehah menyedari akan kesilapannya dan menukar cara hidupnya menjadi isteri solehah.
2. Menangani isteri yang bodoh dan keras kepala dengan bijaksana sehingga dia menyedari hakikat yang sebenarnya dan bersedia mengubahnya.

Demikianlah cara cara yang telah digariskan oleh Islam untuk mengatasi masaalah ketidaksesuaian suami isteri dalam kehidupan rumah tangga. Apabila menghadapi sebarang kesulitan, lelaki soleh tidak akan cepat melatah dan bertindak menurut nafsu dan perasaan semata-mata tanpa mengambil kira perasaan orang lain. Lelaki soleh akan bertindak dengan cara yang lebih effisien dan bijaksana dan senantiasa memohon petunjuk dari Allah swt. Dengan ini kebahagiaan rumahtangga akan dapat dikekalkan buat selama lamanya. Berlaku baik terhadap isteri Suami yang soleh akan sentiasa maenjaga kebajikan keluarganya terutama isterinya. Ia senantiasa menjaga hati dan perasaan pasangannya dan sentiasa menggembirakan isterinya. Mereka juga akan bertanggungjawab dalam menguruskan urusan rumahtangga, dan bekerjasama dengan isterinya.

Sabda Rasulullah: Orang yang terbaik diantara kamu adalah orang yang terbaik terhadap isterinya, dan aku adalah orang yang terbaik diantara kamu terhadap isteriku. ( HR Ibnu Majah )

Tauladan Rasulullah Dalam kehidupan berkeluarga.......

A: Keadaan beliau sebagai suami dan ayah B: Kebiasaan beliau di tengah kehidupan bekeluarga C: Cinta kasih beliau terhadap isteri dan anak.



والله اعلم

KLiK UnTuK ArTiKeL PeNuH daN uLaSaN...

Thursday, November 19, 2009

FADHILAT BERZIKIR (MENGINGATI ALLAH)


Hadis 1

Abu Hurairah r. a memberitahu bahawa Rasulullah s. a. w pernah bersabda, ALLAH s. w. t berfirman: Sesungguhnya, Aku adalah sebagaimana yang disangkakan oleh hambaku, adalah Aku bersamanya apabila dia mengingati Aku, jika dia mengingat aku di dalam hatinya, maka Aku mengingati dia dalam hatiKu, dan jika dia mengingati aku dalam jemaah maka Aku ingati dia dalam jemaah yang lebih baik ( iaitu dalam jemaah para malaikat yang maksum dan suci dari segala dosa).Apabila hambaku mendekatiku sejengkal, maka aku dekati dia sehasta. Apabila dia mendekati Aku sehasta Aku dekati dia sedepa. Dan apabila dia datang mendekati akudengan berjalan, maka Aku dekati dia dengan berlari.

Hadith ini mengandungi berbagai-bagai keterangan. ALLAh berfirman:"Aku bertindak terhadap hambaKu sebagaimana yang disangkakan olehnya." maksudnya hendaklah senantiasa mengharapkan kurnia dan rahmat dari ALLAH s. w. t. Janganlah sekali-kali berputus harap dari rahmatNya. Walaupun kita berdosa dan telah melampaui batas yang kita percaya bahawa segala dosa dan kesalahan kita itu pasti akan dibalas namun janganlah sekali-kali berputus harap dari rahmat ALLAH s. w. t. Kemungkinan besar ALLAh s. w. t mengampuni dosa kita semata-mata dengan rahmat kurniaNya.

Hadis 2

Baginda Nabi s. a. w menziarahi seorang sahabat muda yang berada dalam sakaratul-maut, lalu Baginda bertanya kepadanya, "Apakah hal kamu ini?" Jawabnya, " Ya Rasulullah aku mengharapkan rahmat ALLAH dan aku takut denganNya kerana dosa-dosa ku." Sabda Baginda," Jika kedua-dua ini (yakni harapan dan ketakutan) didapati di dalam keadaan seperti ini, maka nescaya ALLAH s. w. t mengurniakan apa-apa yang diharapkan dan menyelamatkan dari apa yang ditakuti."(JAMI'UL FAWA'ID)

Diberitahukan di dalam satu hadis, bahawa seorang mukmin menganggap terhadap maksiatnya, seolah-olah orang itu berada di kaki sebuah gunung dan gunung tersebut akan terhempas ke atasnya. Sebaliknya seorang penderhaka yang menganggap terhadap dosanya, seolah-olah seekor lalat yang berada di sampingnya dan kemudian lalat itu diterbangkan, yakni orang itu tidak memperdulikan langsung mengenai dosa-dosanya itu. Jelas sekali bahawa seseorang itu mestilah merasa takut terhadap maksiat menurut keadaan maksiat-maksiat itu dan juga mengharapkan rahmat menurut keadaannya pula.

Hadis 3

Diriwayatkan bahawa seorang sahabat r. a berkata: "Ya Rasulullah s. a. w hukum-hukum syariah (undang-undang Islam) ini telah banyak bagiku, tunjukilah kepadaku akan sesuatu sebagai pegangan bagiku," Baginda s. a. w bersabda:" Hendaklah lidahmu senantiasa basah dengan zikrullah."

Di dalam satu hadits ada disebutkan Hazrat Muaz r. a berkata bahawa pembicaraan yang terakhir sekali yang berlaku di antara baginda s. a. w dengannya ialah seperti berikut:" Semasa aku berpisah dengan Rasulullah s. a. w dan aku bertanya amalan manakah yang amat dicintai oleh Tuhan? Sebagai menjawab Baginda s. a. w bersabda:"Basahiah lidahmu dengan zikrullah ketika kamu tinggalkan dunia."

Semasa berpisah maksudnya ialah baginda s. a. w mengtus hazrat Muaz r. a selaku gabenor ke Yaman untuk menyampaikan dakwah dan taklim di sana. Di waktu Muaz r. a hendak berangkat, baginda s. a. w memberikan beberapa nasihat kepadanya. Ia juga mengemukakan beberapa masalah kepada baginda s. a. w termasuklah masalah yang tertera di atas.

Hadis 4

Di dalam satu hadis dilaporkan bahawa baginda s. a. w ada bersabda: "Barang siapa yang di dapati padanya empat perkara, nescaya ia akan memperolehi segala kebaikan di dunia dan di akhirat. Pertama, lidah yang senantiasa basah dengan berzikir. Kedua, hati yang senantiasa sibuk dengan bersyukur. Ketiga, anggota-anggota tubuh yang senantiasa menahan segala penderitaan. Keempat, isteri yang tidak mengkhianati maruahnya dan harta benda suaminya." Mengkhianati maruah maknanya mengerjakan sesuatu kemaksiatan. Lidah yang basah maksudnya telah pun diterangkan oleh ulama-ulama sebagai membanyakkan. Ini adalah merupakan simpulan bahasa, menurut kebiasaan, apakala seseorang memuji atau menyebut nama seseorang yang lain dengan sebanyak-banyaknya, maka dikatakan bahawa lidah sifulan telah dibasahi dengan memuji sianu.

Tetapi pada pandangan saya yang hina-dina ini, jika seseorang jatuh dalam percintaan maka lidahnya akan merasai kemanisan dan kelazatan hanya dengan menyebut nama orang yang dicintainya. Hakikat ini tentu dirasai oleh orang yang pernah jatuh dalam percintaan. Oleh itu, maksudnya sudah jelas iaitu hendaknya menyebut nama ALLAH yang Maha Suci sehinggalah kelazatannya dapat dirasai oleh lidah orang yang menyebutnya.

Hadis 5

Abu Darda r. a meriwayatkan bahawa baginda Rasulullah s. a. w bertanya kepada para sahabatnya r. a. "Mahukah aku khabarkan kepada kamu mengenai sebaik-baik amalanmu yang amat suci di sisi ALLAH yang meninggikan darjatmu keperingkat yang tertinggi sekali, yang lebih mulia daripada menafkah emas dan perak (di jalan ALLAH) yang lebih utama daripada menghadapi musuh di tengah-tengah medan jihad, maka kamu tanggalkan lehernya atau mereka menanggalkan lehermu? Para sahabat berkata bahkan: "Apakah itu Ya Rasulullah?" Sabdanya:"Zikrullah."

Fadilat dan keutamaan zikrullah yang diterangkan oleh Baginda Rasulullah s. a. w adalah berkaitan dengan keadaan dan masa sebagai keseluruhannya, kerana terkadang-kadang dengan memandangkan keadaan yang tertentu maka sedekah, jihad dan urusan-urusan yang lain dipandang lebih utama daripada segala amalan. Lantaran fadilat dan kelebihan amalan-amalan itu pun diterangkan di dalam beberapa hadis kerana kelebihan amalan-amalan itu adalah berkaitan dengan keadaan yang tertentu sedangkan kelebihan dan kepentingan zikrullah adalah berkaitan dengan seluruh masa (iaitu pada setiap masa).

Hadis 6

Adalah dilaporkan di dalam sebuah hadis bahawa baginda Rasulullah s. a. w bersabda: "Bagi segala sesuatu ada penggosok untuk membersihkan dan menghilangkan kekotorannya (umpamanya untuk membersihkan badan dan pakaian dipergunakan sabun dan untuk menghilangkan karat besi dipergunakan api dan lain-lainnya).Maka demikian itulah penggosok (pembersih) hati ialah zikrullah."

Hadis ini juga mengatakan bahawa zikrullah adalah lebih utama daripada yang lain-lain. Zikir itu dianggap sebagai pembersih hati hati yang kotor, kerana setiap ibadat dikira dalam ertikata sebenarnya apabila ibadat-ibadat itu dikerjakan dengan ikhlas dan pencapaian ikhlas itu adalah bergantung kepada hati yang jernih lagi suci.

Oleh itu sebahagian ulama tasauf mengatakan bahawa zikir yang dimaksudkan di dalam hadis ini ialah qalbi
(zikir dalam hati) bukan zikir lisani (zikir dengan lidah).Dengan mengerjakan zikir qalbi itu hati seseorang manusia terkontek (terhubung) dengan ALLAH buat selama-lamanya. Hakikat ini tidaklah dapat disangkalkan lagi bahawa keadaan yang disebutkan ini adalah lebih utama dari segala inadat kerana tercapai sama ada anggota-anggota zikir maupun anggota-anggota batin. Anggota-anggota ini semuanya adalah menurut hati. Jika hati itu berhubung dengan sesuatu maka anggota-anggota lain dengan sendirinya akan terhubung dengannya. Keadaan para pecinta tidaklah tersembunyi kepada sesiapa pun.

Hadis 7

Abu Said Al-Khudri r. a memberitakan bahawa baginda Rasulullah s. a. w pernah bersabda: "Berapa banyak orang yang di dunia ini mengingati ALLAH s. w. t di kasur yang empuk yang kerananya Tuhan membawa mereka ke peringkat tertinggi di dalam syurga."

Mengenai penderitaan dan kesulitan di dunia menyebabkan (manusia) mendapat darjat yang tertinggi di alam akhirat. Sebanyak penderitaan yang dialami di dunia ini kerana agama. Setinggi itulah martabatnya dipernaikkan di akhirat kecuali zikrullah yang maha suci yang keberkatannya menyebabkan (manusia) mencapai ketinggian martabat walau dikerjakan di atas kasur-kasur yang empuk sekalipun.

Rasulullah s. a. w juga pernah bersabda: "Jika sekiranya kamu senantiasa dengan berzikir nescaya para malaikat akan berjabat tangan denganmu dijalan-jalan dan tempat tidur kamu."

Hadis 8

Dilapurkan dalam sebuah hadis lagi bahawa Rasulullah s. a. w bersabda: " Telah berjayalah mereka yang unggul sendiri." Para sahabat bertanya: "Siapakah yang unggul sendiri ya Rasulullah?" baginda Rasulullah s. a. w bersabda:" Ialah mereka yang menyebut nama ALLAH sebanyak-banyaknya (yakni orang-orang yang senantiasa sibuk dengan zikrullah)."

Dengan memandangkan hadis ini ulama-ualama tasauf menulis bahawa tidaklah harus seorang pemerintah dan para hartawan ditegah daripada zikrullah kerana dengan zikrullah itu mungkin mereka mencapai ketinggian martabat (pada sisi ALLAH).

Hazrat Abu Darda r. a berkata:" Kamu hendaklah mengingati ALLAH dalam kesenangan dan kelapangan nescaya ALLAH akan mengingati kamu dalam kesusahan dan kesempitan."

Hadis 9

Abu Musa r. a memberitakan bahawa Rasulullah s. a. w bersabda: "Perbandingan oarang yang berzikir dengan orang yang tidak berzikir adalah seperti oarang yang hidup dengan orang yang mati. Orang yang tidak berzikir itu adalah seperti orang mati."

Setiap manusia mencintai kehidupannya dan setiap orang pula takut mati. Baginda Rasulullah s. a. w bersabda: "Barangsiapa tidak mengingati ALLAH s. w. t sungguhpun ia hidup namun keadaanya tidak berbeza dengan keadaan orang yang mati, kehidupannya adalah sia-sia belaka."

Seorang pujangga berbangsa Persia berkata: "Kehidupanku itu bukanlah kehidupan pada hakikatnya tetapi kehidupan yang sebenarnya ialah orang yang dapat mencintai kekasihnya."

Sebahagian ulama yang lain pula mengatakan bahawa perbandingan ini adalah tertuju kepada laba dan ruginya yakni barang siapa yang menyakiti orang yang berzikir itu adalah seperti menyakiti orang yang hidup, maka ia pasti akan dibalas dan dia akan menerima akibat perbuatannya itu. Dan barang siapa yang menyakiti orang yang tidak berzikir itu adalah seperti orang menyakiti oarang yang sudah mati yakni orang yang sudah mati itu tidak boleh bertindak terhadap orang yang menyakitinya itu.

Hadis 10

Abu Musa r. a memberitahukan bahawa baginda Rasulullah s. a. w bersabda: "Jika sekiranya orang yang mempunyai wang yang banayk lalu membahagi-bahagikan (kerana ALLAH) dan seorang lagi sedang sibuk dengan berzikir maka yang berzikir itu lebih utama (daripada oarang yang membelanjakan wangnya kepada jalan ALLAH)."

Sunguhpun membelanjakan harta pada jalan ALLAH adalah satu amalan yang terafdal sekali namun zikrullah itu lebih utama lagi jika dibandingkan dengannya. Alangkah berbahagianya para hartawan yang membelanjakan harta kekayaanya pada jalan ALLAH dan disamping itu mendapat taufik pula untuk mengingati ALLAH s. w. t. Di dalam sebuah hadis telah diberitakan bahawa ALLAH s. w. t juga mensedekahkan (nikmat-nikmatNya) kepada hamba-hambaNya pada setiap hari dan mengurniakan sesuatu pada mereka menurut keadaan mereka itu. Namun begitu tidak ada kekurniaan yang lebih besar daripada taufik utk berzikir.


---------------------

KLiK UnTuK ArTiKeL PeNuH daN uLaSaN...

Wednesday, November 18, 2009

TAZKIRAH : HIBURKAN HATIMU

Hiburan sejati ialah hiburan yang bertapak di hati. Ia boleh membawa hati yang tenang. Syarat bagi ketenangan hati itu ialah dengan mengisi keperluan asasinya iaitu iman. Firman Allah Subhanahu wa ta‘ala dalam Al-Qur‘an yang bermaksud :

“Orang-orang yang beriman dan tenang tenteram hati mereka dengan zikir kepada Allah. Ketahuilah! Dengan zikir kepada Allah itu, tenang tenteramlah hati manusia”.
(Surah Al-Ra‘ad: 28)

Oleh itu orang yang beriman akan mendapat hiburan dengan cara berhubung dengan Allah dengan melaksanakan perintah, kewajipan, melakukan perkara-perkara yang disunatkan seperti zikir, puasa, sedekah dan lain-lain seumpamanya, berinteraksi dengan alam ciptaan Allah, dan menerima segala ketentuan daripada Allah Subhanahu wa Ta‘ala.

Apabila melaksanakan perintah Allah, mereka terhibur kerana merasakan perintah itu datang daripada kekasihnya. Kalau yang menyuruh itu kekasih, tidak ada yang disusahkan bahkan kegembiraan yang akhirnya membawa ketenangan. Mereka rasa seronok dan terhibur dengan ibadah tersebut.

Orang mukmin juga rasa terhibur dengan warna kehidupan yang dicorakkan oleh Allah. Hatinya sentiasa bersangka baik dengan Allah, membuatkannya tidak pernah resah. Apabila diberi nikmat mereka rasa terhibur, lalu bersyukur. Diberi kesusahan, mereka terhibur, lalu bersabar. Mereka yakin dengan firman Allah Subhanahu wa Ta‘ala :

“(Katakanlah wahai orang-orang yang beriman: “Agama Islam yang kami telah sebati dengannya ialah): Celupan Allah (yang mencorakkan seluruh kehidupan kami dengan corak Islam); dan siapakah yang lebih baik celupannya selain daripada Allah? (Kami tetap percayakan Allah) dan kepadaNyalah kami beribadat”.
(Surah Al-Baqarah: 138)

Orang yang beriman juga akan terhibur apabila melihat alam ciptaan Allah Subhanahu wa Ta‘ala. Mereka merasa tenang, bahagia dan gembira melihat pantai, bukit bukau, langit, laut dan sebagainya. Melihat, mendengar dan berfikir tentang keindahan itu sudah cukup bagi mereka merasai keindahan alam dan kebesaran penciptaNya. Sifat sedemikian merupakan sifat orang-orang yang bertaqwa iaitu orang yang berusaha memelihara dirinya daripada menyalahi hukum dan undang-undang Allah Ta‘ala. Firman Allah Subhanahu wa Ta‘ala :

“Sesungguhnya pertukaran malam dan siang silih berganti, dan pada segala yang dijadikan oleh Allah di langit dan di bumi, ada tanda-tanda (yang menunjukkan undang-undang dan peraturan Allah) kepada kaum yang mahu bertaqwa”.
(Surah Yunus: 6)

Selain itu mereka ini dapat menghayati maksud sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam yang maksudnya:

“Sesungguhnya Allah itu indah. Dia suka keindahan”.
(Hadis riwayat Muslim )


Islam amat menggalakkan hiburan yang mendidik jiwa dan membawa manusia mengingati Allah SWT


Islam tidak menolak hiburan dari luar selama hiburan luar itu boleh menyumbang dan menyuburkan lagi hiburan dalaman hati dengan syarat ia mematuhi syariat. Alunan ayat suci Al-Qur‘an, selawat yang memuji Nabi, lagu yang menyuburkan semangat jihad, puisi atau syair yang menghaluskan rasa kehambaan kepada Tuhan, pasti akan menyuburkan lagi iman mereka. Firman Allah Subhanahu wa Ta‘ala :

“Allah telah menurunkan sebaik-baik perkataan iaitu kitab suci Al-Qur‘an yang bersamaan isi kandungannya antara satu dengan yang lain (tentang benarnya dan indahnya), yang berulang-ulang (keterangannya, dengan berbagai cara); yang (oleh kerana mendengarnya atau membacanya) kulit badan orang-orang yang takut kepada Tuhan mereka menjadi seram; kemudian kulit badan mereka menjadi lembut serta tenang tenteram hati mereka menerima ajaran dan rahmat Allah”.
(Surah Al-Zumar: 23)


FirmanNya lagi :

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu (yang sempurna imannya) ialah mereka yang apabila disebut nama Allah (dan sifat-sifatNya) gementerlah hati mereka; dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayatNya, menjadikan mereka bertambah iman, dan kepada Tuhan mereka jualah mereka berserah”.
(Surah Al-Anfaal: 2)


Dan firmanNya lagi :

“Iaitu orang-orang yang apabila disebut nama Allah, gerun gementarlah hati mereka, dan orang-orang yang sabar terhadap kesusahan yang menimpa mereka, dan orang-orang yang mendirikan sembahyang, serta orang-orang yang mendermakan sebahagian dari rezeki yang Kami berikan kepadanya”.
(Surah Al-Hajj: 35)


Semua ibadat jika dilaksanakan dengan penuh perhatian, pasti akan memberi ketenangan jiwa, lihat sahaja ibadat sembahyang, sekalipun merupakan suatu kewajipan orang Islam, ia juga suatu hiburan yang kekal yang menjadikan hati orang yang beriman dan bertaqwa itu terhibur dengan sembahyang kerana mereka terasa sedang berbisik-bisik, bermesra, mengadu dan merintih dengan kekasih hatinya iaitu Allah Subhanahu wa Ta‘ala.


والله اعلم


KLiK UnTuK ArTiKeL PeNuH daN uLaSaN...

SELAMAT MENDUDUKI PEPERIKSAAN SPM 2009

السلام عليكم و رحمة الله


Bermula dari hari ini, murid-murid Tingkatan 5 seluruh negara akan mengambil Peperiksaan Sijil Peperiksaan Malaysia (SPM). Saya mengambil kesempatan mengucapkan SELAMAT MENGHADAPINYA... tempuhi dengan tabah. Sebagai orang Islam... kita perlu berusaha, berdoa dan seterusnya bertawakkal kepada Allah S.W.T. Man Jadda Wa Jada... Wa Man Zara'a Hasoda..


KLiK UnTuK ArTiKeL PeNuH daN uLaSaN...

Tuesday, November 17, 2009

INSPIRASI DIRI : KISAH SRIKANDI UMMU SINAN AL-ASLAMIYAH

UMMU Sinan al-Aslamiyah adalah wanita daripada keturunan Aslam yang rela meninggalkan desa kelahirannya menuju ke Kota Madinah.

Ummu Sinan mengikut rombongan keturunan Aslam bagi memeluk agama Islam di hadapan Nabi Muhammad. Rombongan itu melafazkan janji setia kepada Nabi Muhammad.

"Kami beriman kepada Allah dan rasulnya. Kami akan mengikut segala perintahnya. Maka jadikanlah kami di sisi kamu kedudukan yang mana dengan kedudukan itu, bangsa Arab sedar akan keutamaan kami. Kami akan setia dan menolong kamu dalam waktu kesusahan mahu pun kesenangan," kata wakil rombongan Aslam kepada nabi.

"Aslam, Allah menyampaikan salam dan Ghifar, Allah mengampuninya. " sabda nabi.

Ummu Sinan mempunyai pengaruh dalam jihad dan perang menentang pihak musuh Islam. Dia mempunyai pengetahuan yang lengkap mengenai peranan wanita dalam barisan perang.

Di samping itu, dia juga mahir merawat anggota tentera Islam yang cedera dan sakit. Ummu Sinan juga mempunyai pengalaman dalam menyertai beberapa peperangan dan menunggang kuda.

Ummu Sinan berjumpa dengan Nabi Muhammad ketika beliau mahu berangkat ke Khaibar untuk menentang orang Yahudi Khaibar. Dia mahu bertanya sesuatu kepada nabi yang berkaitan dengan dirinya yang ingin menyertai ekspedisi ke Khaibar.

"Ya Rasulullah! bolehkah saya ikut bersama kamu dalam perang kali ini. Saya ingin menjaga anggota tentera yang sakit dan mengubatnya. Ini termasuk merawat mereka yang cedera dan luka." pohon Ummu Sinan dengan satu harapan jauh di sudut hatinya.

"Ikutlah pasukan tentera Islam dengan berkat Allah. Sesungguhnya kamu mempunyai rakan-rakan dari keturunan kamu dan keturunan lain yang telah berbincang dengan saya tentang perkara ini. Saya mengizinkan mereka pergi bersama. Jika kamu mahu, ikutlah keturunan kamu dan boleh juga, mengikut kami," nabi memberi kebenaran kepada Ummu Sinan

"Ya Rasulullah, saya memilih untuk mengikut kamu," jawab Ummu Sinan.

"Kalau begitu, ikut bersama Ummu Salamah isteri saya."

Ummu Sinan sangat gembira dapat mengikut ekspedisi ke Khaibar. Dia melihat pertempuran yang hebat antara pasukan tentera Islam dengan pasukan Yahudi Khaibar.

Ramai tentera Islam yang cedera dalam pertempuran tersebut akibat asakan bertubi-tubi dari pihak tentera Yahudi Khaibar yang bersembunyi dalam kubu-kubu yang telah dibina oleh mereka untuk menangkis serangan tentera Islam. Hujanan anak panah yang tak henti dari kubu tentera Yahudi menyebabkan ramai tentera Islam mengalami kecederaan di tubuh mereka.

"Saya harus mengubat luka tentera Islam yang kena anak panah ini agar mereka tidak jatuh sakit. Saya tahu petua keturunan Aslam yang boleh mengubat luka yang terkena anak panah, pedang dan tombak.

"Mana dia bahan-bahan yang perlu saya campurkan untuk mengubat luka mereka ini" Ummu Sinan tidak menang tahan mengubat anggota tentera Islam yang mendapat kecederaan akibat pertempuran dengan pihak musuh.

Ummu Sinan bersama-sama Ummu Salamah, Safiyah binti Abdul Mutalib, Ummu Aiman, Nasibah Kaab, Ummu Mani, Ummu Sulaim, Kaibah binti Aslamiyah, Ummu Mutha, Ummu Adh-Dhahhah, Hindun binti Amr, Ummul Ala, Ummu Amir, Ummu Athiyah, Ummu Sulaith Umaimah telah bersatu untuk merawat dan mengubat anggota-anggota tentera yang cedera.

Ummu Sinan memainkan peranan penting dalam pernikahan antara Safiyah binti Huyai dengan nabi dalam Perang Khaibar. Dia telah menyikat dan meminyaki rambut Safiyah sebelum majlis pernikahan berlangsung.

Safiyah sangat gembira dapat bernikah dengan Nabi Muhammad yang telah menukar hidupnya menjadi Ummul Mukminin.

Pasukan tentera Islam yang mencapai kemenangan gemilang di Khaibar pulang semula ke Madinah membawa harta rampasan perang yang banyak. Ummu Sinan yang menaiki salah satu ekor unta milik nabi berada di belakang Ummu Salamah ketika rombongan itu memasuki Madinah.

"Rasulullah memberikan unta tunggangannya kepada kamu," kata Ummu Salamah kepada Ummu Sinan.

"Syukur Alhamdulillah, " Ummu Sinan menadah tangan kesyukuran.

Unta itu dibawa oleh Ummu Sinan ke pasar lalu dijual dengan harga beberapa dinar. Dia berasa gembira mendapat banyak keberkatan kerana menyertai ekspedisi peperangan menentang orang Yahudi Khaibar. Dia berazam lagi untuk menyertai peperangan lain untuk menentang pihak musuh Islam.

Perang Tabuk berlaku pada tahun 9 Hijrah antara pasukan tentera Islam dengan pasukan gabungan tentera Rom, keturunan Lakham, Judam, Amilah dan Ghassan.

Nabi Muhammad mengajak semua umat Islam di Madinah untuk bersedekah untuk membantu pasukan tentera Islam membuat persiapan rapi untuk menghadapi Perang Tabuk.

Nabi tidak membenarkan kaum wanita untuk menyertai peperangan ini dengan mengatakan Perang Tabuk berlaku pada musim kemarau dan cuaca yang sangat panas.

Kaum wanita Islam boleh berjihad dengan mendermakan harta mereka untuk membantu kelengkapan dan bekal para pejuang tentera Islam.

Mereka datang membawa apa sahaja yang mereka miliki. Mereka melemparkan sehelai kain di hadapan nabi yang penuh dengan pelbagai perhiasan seperti gelang, anting-anting, cincin dan barang perhiasan lain.

Walaupun tak bergabung dengan pasukan tentera Islam ke Tabuk, namun mereka berharap mendapat seperti apa yang dikatakan oleh nabi, " Siapa yang memperlengkapkan orang yang berperang di jalan Allah, bererti dia telah berperang."

Ummu Sinan turut menghulurkan apa sahaja yang dimilikinya untuk mendapat pahala dan ganjaran seperti yang dikatakan oleh Nabi Muhammad.

Walaupun hatinya sedih tidak dapat mengikut ekspedisi ketenteraan ke Tabuk namun kata-kata nabi telah mengubat kesedihannya itu. Begitulah semangat dan keberanian yang ditunjukkan oleh Ummu Sinan yang sentiasa mencari keredaan Allah dalam memerangi musuh Islam.

Nabi juga memberi arahan kepada kaum wanita dan membimbing mereka dalam bidang pendidikan supaya berakhlak mulia dan menjauhkan daripada penampilan diri yang kurang baik.

Beliau pernah menegur Ummu Sinan yang mewarnakan tangannya lalu berkata, "Tidak sepatutnya seseorang daripada kamu, para wanita mengganti kuku-kukunya dan mewarnai tangannya. Ummu Sinan patuh pada teguran nabi yang lembut itu untuk mencari keredaan Allah dan rasulnya.
---------------------

KLiK UnTuK ArTiKeL PeNuH daN uLaSaN...

Monday, November 16, 2009

TAZKIRAH : CERMIN DIRI MELALUI AL-QURAN


SIFAT MAHMUDAH: Amalan membaca al-Quran perlu disemat dalam jiwa anak agar menjadi generasi beriman.

Taraf manusia bukan diukur daripada paras rupa, kekayaan, nasab keturunan MANUSIA adalah makhluk ciptaan Allah terbaik dan paling sempurna kejadiannya berbanding makhluk lain yang menghuni alam ini. Dalam hal ini, Allah mengiktiraf kesempurnaan penciptaan manusia berdasarkan firman-Nya dalam surah al-Tin, ayat 4 bermaksud:

Sesungguhnya Kami menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya (dan berkelengkapan sesuai dengan keadaannya).

Manusia diciptakan daripada beberapa elemen utama hingga mewujudkan identitinya sebagai manusia iaitu jasad, akal, roh, nafsu dan hati. Namun, daripada semua elemen menghiasi seseorang manusia itu, ada satu unsur paling penting dalam ajaran Islam yang diambil kira daripada keseluruhan amalan keagamaan adalah intinya, bukannya kulitnya, bentuk dalamannya bukannya bentuk luarannya dan hatinya bukannya jasadnya atau lisannya.

Oleh itu, Rasulullah bersabda bermaksud:

Sesungguhnya Allah tidak memandang kepada jasad dan rupa bentuk kamu, tidak kepada keturunan dan harta kekayaan kamu, sebaliknya Allah memandang kepada hati kamu. Maka, sesiapa memiliki hati suci bersih, nescaya Allah amat mencintai orang tersebut. Ketahuilah! Wahai Anak Adam bahawa orang yang paling dicintai Allah ialah orang yang paling bertakwa di kalangan kamu.
(Hadis riwayat Muslim dan Tabrani).

Hati manusia juga bertindak sebagai raja bagi keseluruhan anggota tubuh badan yang lain. Dengan kata lain, baik dan buruk, sejahtera atau sengsara, sihat atau sakit dan sebagainya amat bergantung kepada kedudukan hatinya.. Sekiranya baik hati, maka baiklah seluruh anggota tubuh yang lain dan begitulah sebaliknya.
Dalam hal ini, Rasulullah pernah bersabda bermaksud:

Sesungguhnya dalam jasad itu ada segumpal daging. Apabila dia baik, maka baiklah seluruh jasad. Tetapi, apabila dia rosak, maka rosaklah seluruh jasadnya. Ketahuilah bahawa dia itu ialah hati.
(Hadis riwayat Bukhari dan Muslim)

Hati memainkan peranan penting dalam mencerminkan dan menentukan kemuliaan atau kehinaan peribadi serta jati diri seseorang sama ada sebagai seorang yang salih mahu pun sebagai seorang yang toleh. Malahan, hati juga dianggap agen penentu kepada hidup dan matinya jasad manusia. Tidak berfungsinya anggota tubuh badan manusia secara keseluruhannya adalah kerana terlucutnya roh yang bertapak dalam hatinya. Hatilah tempat bertapaknya iman, takwa, sifat mahmudah, niat dan dalam ketika yang lain, di sinilah juga terletaknya kekufuran, nifaq dan sifat mazmumah.

Yang paling menarik, dalam helaian al-Quran perkataan hati biasa disebut sebagai al-qalb yang membawa maksud sesuatu yang tidak tetap, berubah-ubah dan berdolak-dalik. Bertepatan dengan konotasi al-qalb, maka hati begitu mudah berubah-ubah dari satu keadaan ke satu keadaan yang lain. Di dalam hati ada dua unsur kekuatan yang sentiasa berlawanan antara satu sama lain iaitu antara iman dengan kufur, kebaikan dan keburukan, taat dan ingkar, hak dan batil dan sebagainya.

Apabila ditinjau dalam al-Quran, ada banyak rangkaian ayat membicarakan mengenai hal hati terutama hati yang bersih lagi suci daripada sebarang karat dosa dan maksiat. Hati yang bersih lagi suci itu ialah hati yang diterangi dengan cahaya Ilahi dan tidak terselit sedikit pun perasaan keraguan dan kesyirikan dalam hatinya. Seterusnya, hati yang bersih menyakini bahawa segala apa yang wujud di alam semesta ini dicipta Allah yang Maha Berkuasa, sekali gus bertindak sebagai pentadbir mutlak ke atas sekalian alam ini.

Hati yang bersih juga adalah hati yang terhindar daripada sebarang penyakit hati seperti dendam kesumat, dengki, fitnah dan lain-lain lagi sifat yang tercela. Hati yang bersih adalah dipenuhi dengan iman, hidayah petunjuk dan takwa. Di dalamnya, sarat dengan gelora kerinduan, kecintaan, ketaatan dan ketundukan yang kudus kepada Allah. Justeru, hati ialah tempat bertapaknya nilai kebaikan seperti khusyuk, tawaduk, sabar, tawakal, syukur, istiqamah, pemaaf dan lain-lain lagi sifat mahmudah.

Rasulullah amat menggalakkan umatnya memiliki hati yang bersih ini hingga dianggap sebagai seorang manusia terbaik. Dalam hal ini, Baginda pernah ditanya oleh seorang sahabat:

Siapakah manusia yang terbaik. Baginda menjawab: Orang mukmin yang bersih hatinya. Kemudian baginda ditanya lagi: Siapakah orang mukmin yang hatinya bersih? Lantas Nabi pun menjawab: Iaitu orang yang bertakwa, hatinya bersih, tidak melakukan kedurhakaan dan pergkhianatan terhadap Allah, tidak berdendam dan mendengki kepada orang lain.
(Hadis riwayat Ibnu Majah)

Perlu ditegaskan Allah akan memberikan ganjaran kepada setiap hamba-Nya yang berniat melakukan sesuatu kebajikan, tetapi Allah tidak pula mencatatkan keburukan ataupun dosa kepada seorang yang hanya berniat di hatinya untuk melakukan kejahatan dan kejahatan tidak pula dilakukannya di dalam alam realiti. Demikianlah betapa Allah bersifat Maha Pengasih lagi Maha Penyayang terhadap hamba-Nya.

Selanjutnya, Allah hanya akan menilai apa diperbuat dan dilakukannya sebagai balasan dan bekalan pada hari kemudian kelak. Sehubungan itu, orang tidak akan menilai lagi apa terpendam dalam hati seseorang, sebaliknya apa dizahirkan dan dilahirkan melalui anggota tubuh badan seseorang adalah cerminan apa yang tersemat dalam hati itulah yang akan menjadi neraca penilaian.. Oleh itu, amalan tidak beretika dan bermoral yang semakin berleluasa di dalam masyarakat kita itu adalah isyarat hati seseorang kotor, hati ketandusan nilai kerohanian yang luhur dan jauh daripada prinsip ajaran Islam yang sebenarnya.

Pernah berlaku peristiwa seperti diriwayatkan Sahl bin Sa’ad berkata: Ada seorang lelaki yang lalu melewati hadapan Rasulullah, lalu Baginda bertanya kepada sahabat yang duduk di sebelah Baginda: Apakah pendapatmu mengenai orang ini? Maka sahabat itu pun berkata: Dia adalah seorang lelaki daripada kalangan terhormat. Demi Allah! Orang ini sangat layak dinikahi jika dia datang melamar, diberi syafaat jika dia meminta syafaat. Rasulullah pun diam seketika. Kemudian, datang pula seorang lelaki melewati hadapan Baginda. Baginda kembali bertanya: Apakah pendapatmu mengenai orang ini pula? Lantas sahabat itu pun berkata: Wahai Rasulullah! Dia ini adalah daripada kalangan orang fakir miskin. Dia ini sememangnya layak ditolak jika datang melamar, tidak layak diberi syafaat jika dia meminta dan juga tidak layak diberi perhatian jika dia berbicara. Maka Rasulullah bersabda bermaksud: Orang ini (yang kedua) jauh lebih baik daripada orang yang pertama tadi.

Jelas kisah dipaparkan itu bahawa nilai dan taraf seseorang manusia bukannya diukur daripada kebesaran rupa lahiriahnya, bukannya daripada kekayaannya, bukan daripada kemuliaan nasab keturunannya, bukan dari ketrampilannya yang menarik dan bukan pula daripada kemasyhuran atau ketinggian pangkatnya. Sebaliknya, neraca piawaian yang sebenarnya di sisi Allah ialah sepohon iman yang bertapak kukuh di dasar hatinya, buah amal yang dihasilkan pepohon iman dibajai dengan keikhlasan, ketakwaan dan ketundukan yang penuh tulus ke hadrat Allah.

والله اعلم

KLiK UnTuK ArTiKeL PeNuH daN uLaSaN...

Saturday, November 14, 2009

DOA TIDAK LENGKAP??... JANGAN CARI PASAL



“Selamat pengantin baru semoga kekal hingga ke anak cucu''.

Ucapan yang berbentuk doa ini biasa ditulis di atas bungkusan hadiah yang disediakan atau lumrah diucapkan sebagai tahniah kepada pasangan pengantin baru. Doa yang dipohonkan oleh ramai orang, biasanya akan dimakbulkan Tuhan. Oleh kerana itu tanpa disedari, harapan ikhlas daripada kaum kerabat dan sahabat handai dalam doa yang disampaikan tadi menjadi kenyataan.

Ditakdirkan, jodoh kedua-dua pasangan tersebut tidak berpanjangan. Lebih memilukan lagi perceraian justeru berlaku sewaktu anak-anak sudah berumah tangga dan beranak pinak.

Akhirnya, pasangan tersebut bercerai selepas bergelar datuk dan nenek, sesuai dengan doa para hadirin yang mengiringi perkahwinan mereka.

Kenapa tidak kita doakan mereka `berkekalan dan bahagia hingga ke akhir hayat'? Keadaan ini hanyalah salah satu contoh permohonan doa kepada Allah s. w. t. yang kurang lengkap dan sempurna.

Sememangnya Allah Maha Pemurah dan sentiasa mendengar dan mengabulkan permohonan hamba-hamba-Nya, sebagaimana Firman-Nya: ``Mintalah kepada-Ku, pasti Aku kabulkan permintaanmu.'' (al-Mukmin:60)

Namun, ibarat mengirim surat permohonan kerja, jawatan yang diminta biarlah jelas dan terang. Jangan sampai lain yang diharap lain pula yang dapat.

Beberapa lagi contoh yang berkaitan dengan doa yang kurang lengkap ini ialah mohon dipanjangkan umur.

Sedangkan usia panjang itu sebaiknya disertakan dengan tubuh badan yang sihat untuk beramal ibadat, bukan umur lanjut yang akhirnya membebankan keluarga di sekelilingnya.

Begitu juga permohonan dimurahkan rezeki dan ditambahkan harta kekayaan.

Sepatutnya kita meminta ditambahkan rezeki yang halal dan diberkati, yang dengannya kita dapat beramal jariah dan memanfaatkannya ke jalan Allah s. w. t.

Jangan sampai rezeki yang melimpah ruah, menjadikan kita lupa diri sebagai hamba-Nya dan lebih fatal lagi lupakan Allah.

Kisah yang berlaku pada Tsa'labah bin Hatib berikut ini barangkali boleh dijadikan peringatan, walaupun peristiwa tersebut bukan merujuk pada masalah yang disebutkan di atas.

Tsa'labah meminta Rasulullah s. a. w. berdoa kepada Allah agar dia diberi rezeki harta. Baginda menasihatkannya supaya mensyukuri apa yang ada kerana bimbang dia tidak kuat menerimanya.

Tetapi Tsa'labah tetap mendesak dan berjanji akan memberikan bahagiannya kepada yang berhak sekiranya dia kaya.

Rasulullah s. a. w. pun berdoa: ``Ya Allah berikanlah Tsa'labah rezeki harta, berilah dia kambing.''

Dengan kehendak Allah s. w. t. kambing-kambing Tsa'labah membiak banyak seperti ulat, sehingga kota Madinah seolah-olah menjadi sempit kerananya.

Kerana terlalu sibuk dengan `hartanya' ini, Tsa'labah hanya sempat menunaikan solat jemaah Zuhur dan Asar. Akhirnya dia hanya sempat sembahyang Jumaat, yang kemudiannya ditinggalkannya juga.

Mendengar keadaan Tsa'labah, Rasulullah s. a. w. bersabda: ``Rugilah Tsa'labah.'' Baginda mengulanginya sebanyak tiga kali.

Kemudian Allah menurunkan perintah supaya orang yang berharta mengeluarkan sedekah untuk membersihkan dan menyucikan mereka.

Apabila baginda menghantar utusan disertakan surat kuasa kepada Tsa'labah untuk mengutip zakat yang diperintahkan Allah s. w. t., Tsa'labah bahkan dengan sinis berkata berkali-kali: ``Ini tidak lain mestilah ceti''.

Selepas utusan-utusan tadi memungut zakat daripada orang lain, mereka kembali semula kepada Tsa'labah. ``Tunjukkan surat itu kepadaku,'' katanya. Setelah membacanya dia berkata: ``Ini sama sahaja dengan ceti. Kembalilah kalian, biar aku fikirkan dulu.''

Sabda Rasulullah s. a. w. : ``Celakalah kamu wahai Tsa'labah!''.

Akhirnya Allah menurunkan ayat 75-77 yang menceritakan tentang kemunafikan orang yang memungkiri janjinya.

Berita turunnya ayat tersebut kemudiannya sampai kepada Tsa'labah. Dia datang menemui Nabi s. a. w. untuk menyampaikan zakatnya, tetapi jawab Baginda s. a. w.: ``Allah telah melarangku menerima zakat kamu.''

Selepas Baginda s. a. w. wafat, zakat Tsa'labah tetap tidak diterima oleh Khalifah Abu Bakar dan Umar al-Khattab.

-----------

Sekiranya kisah Tsa'labah ini boleh kita kaitkan dengan doa yang kurang lengkap kepada Allah, bayangkan rezeki melimpah yang diminta bukan mendatangkan kebahagiaan sebaliknya mengundang kecelakaan.

Rasulullah s. a. w. selalu berdoa : ``Ya Allah, sesungguhnya aku mohon kepada-Mu kehidupan yang bersih, kematian yang lurus dan kembali tanpa kehinaan dan kecelaan.''

والله اعلم

KLiK UnTuK ArTiKeL PeNuH daN uLaSaN...

Friday, November 13, 2009

KEWAJIPAN MENUNTUT ILMU : LARANGAN TAQLID BUTA

Gambar sekadar hiasan. Tiada kena mengena dengan kandungan artikel yang disiarkan

Assalamualaikum warahmatullah. Sahabat-sahabat sekalian... saya tertarik dengan artikel ilmiah yang diterbitkan oleh laman web al-Fikrah.net mengenai masalah taqlid hukum. Artikel ini amat menarik untuk dibaca dan difikirkan bersama. Adakah selama ini hidup kita penuh dengan taqlid buta atau pemikiran kita telah bebas dari taqlid yang dicela itu? Saya telah 'bold'kan point-point penting dalam artikel ini... tulisan berwarna putih adalah 'ayat-ayat penting' yng perlu kita renung bersama.
---------------

Sumber : al-Fikrah.net

Ramai umat Islam tidak dapat menerima bahkan membantah tindakan ulama tertentu yang lantang menyuarakan seruan perubahan dan anjakan paradigma (paradigm shift) di dalam amalan beragama masyarakat Malaysia. Seruan ini menyeru agar umat Islam tidak beragama dengan cara bertaklid buta sebaliknya beragama berdasarkan ilmu dan bersumber serta ilmiah.

Malangnya seruan mereka sukar diterima oleh majoriti rakyat Malaysia kerana kejahilan dan sikap sudah selesa dengan apa yang ada tanpa mahu memperbaiki status dan keadaan diri mereka ke arah yang lebih baik. Sikap yang ditunjukan oleh majoriti umat Islam di Malaysia yang selesa dengan budaya taklid buta dan mengikut “tok guru” atau “pak ustaz” ini jelas menunjukan bahawa mereka tidak memahami kepentingan beragama dengan berpandukan hujah serta ilmiah.

Sesungguhnya Perintah Menjauhi Taqlid buta amat jelas disebut oleh Allah swt di dalam Al-Quran yang bermaksud : "Dan janganlah kamu mengikut sesuatu yang kamu tidak ketahui kerana Sesungguhnya pendengaran kamu, penglihatan kamu dan hati kamu semuanya akan ditanya dan dipersoalkan." (Surah Al-Isra : 36).

Pengertian taqlid daripada sudut bahasa arab bermaksud menggantung sesuatu di leher. Ini bermakna orang yang bertaqlid itu tidak ubah seperti haiwan yang diikat lehernya dan mengikuti ke mana sahaja dirinya dibawa oleh tuannya. (Lihat : Lisanul Arab Jilid 1 ms. 469 cetakan Darul Hadith, Kaherah dan rujuk juga Al-Misbahul Munir Jilid 2, ms. 704)

Dari sudut takrifan fuqaha, Taqlid bermaksud : “Menerima perkataan atau pendapat seseorang tanpa berdasarkan hujah.” (Sila lihat takrifan yang diberikan oleh Imam As-Syi'razi dalam Syarah Al-Luma' Jilid 2, ms. 1005 dan At-Tahmid, Jilid 4, ms.395)

Adapun tindakan para ulama dan orang ramai yang beragama dengan bersumber dan berhujah kepada dalil daripada Al-quran dan Hadith atau sekurang-kurangnya mengikuti pendapat ulama’ dengan mengetahui sumber dan dalil yang digunakan di dalam fatwa ulama tersebut maka hal ini tidaklah dinamakan sebagai taqlid buta yang dicela atau disebut taqlid tanpa hujah kerana Al-Quran dan Sunnah itu sendiri ialah hujah.

Begitu juga jika orang awam mengikuti pendapat imam, ulama' yang bersumberkan kepada Al-quran dan as-sunnah serta mengetahui hujah yang digunakan oleh para ulama’ itu maka tindakan ini juga ialah hujah.

Hal ini amatlah berbeza dengan sikap orang ramai di kalangan umat Islam di Malaysia yang sejak sekian lama beragama tanpa hujah dan tidak langsung peduli atau mempunyai hasrat untuk menyemak apakah amalan agama mereka selama ini benar-benar sahih dan didasari oleh Al-quran dan as-sunnah atau sekadar dakwaan dan ikutan buta.

Umat Islam perlu menyedari bahawa tindakan dan sikap menyandarkan urusan agama kepada para ustaz dan golongan agamawan tanpa mengetahui hujah dan sumber yang digunakan oleh mereka di dalam mengeluarkan fatwa dan hukum adalah tidak boleh.

Perbuatan ini amatlah tercela dan bertentangan dengan agama Islam yang suci dan mendedahkan agama Islam kepada jenayah penipuan, pendustaan dan ibadah yang menyeleweng daripada kitab dan as-sunnah.

Allah SWT pernah menyebut di dalam Al-Quran berkenaan ayat yang bermaksud : “ Mereka menjadikan para ulama' dan rahib-rahib mereka sebagai tuhan selain daripada Allah.” (Surah At-Taubah : 31).

Maka apabila ayat ini dibacakan oleh Rasulullah Salallahualaihiwasalam kebetulan seorang sahabat bernama Adi' bin Hatim ra (bekas seorang ulama yahudi) mendengarnya lantas beliau menegur Rasulullah Salallahualaihiwasalam dengan mengatakan bahawa tidaklah mereka (orang yahudi itu) sampai menjadikan rahib-rahib dan orang alim mereka sebagai tuhan (yakni tidaklah sampai menyembah).

Namun teguran Adi’ bin Hatim ini dijawab oleh baginda Rasul Salallahualaihiwasalam dengan sabdanya yang bermaksud :"Mereka (para rahib) jika menghalalkan sesuatu maka orang ramai pun ikut menghalalkannya (yakni mengikutinya) dan mereka itu jika mengharamkan sesuatu maka orang ramai pun turut ikut mengharamkannya maka itulah bentuk pengibadatan mereka (itulah bukti mereka menyembah para rahib.) - Hadith riwayat At- Tirmidzi no.3095 dengan status yang hasan.

Sungguh perbuatan taqlid dan menuruti seseorang tanpa ilmu amatlah dicela dan dikeji oleh agama Islam yang mulia.

Bahkan para ulama Islam yang lampau seperti Al-Imam Abu Hanifah rahimahullah sendiri pernah berpesan kepada kita dengan berkata : “Tidaklah dihalalkan bagi sesiapa pun untuk menerima pendapat kami (mengikuti mazhab kami) sekiranya mereka tidak tahu daripada mana sumber yang kami gunakan.” (Sila rujuk Ibn’ Abd Barr di dalam Al-Intiqa fi Fadha’il Tsalasah A'immah Fuqahah, ms. 145 dan Ibn’ Qayyim di dalam I'lamul Muwaqi'in, ms. 29).

Demikianlah juga perkataan Al-Imam Malik rahimahullah yang turut mengatakan : “Aku hanyalah seorang manusia yang biasa yang mana pendapat aku kemungkinan adalah benar dan kemungkinan juga adalah salah. Maka telitilah pendapat yang aku kemukakan.” (Sila rujuk dalam Kitab Jami Bayan Al-Ilm )

Sehingga akhirnya Imam As-syafie rahimahullah yang merupakan ulama sanjungan dan ikutan masyarakat Islam di Malaysia sendiri tidak ketinggalan menegaskan bahawa : "Dan sesungguhnya hadith nabi itu adalah lebih utama maka oleh itu janganlah kamu bertaqlid kepada aku." (Sila rujuk Ibn’ Abi Hatim dalam kitabnya " Adab As-Syafi'ie" ms. 93)

Maka setelah dikaji dan dilihat seluruh naskah kitab-kitab tulisan para ulama Islam sejak sekian zaman di dalam pelbagai bahasa dan daripada pelbagai negara kita akan kagum dan terkejut apabila mendapati bahawa setiap fatwa dan tulisan mereka seringkali menekankan persoalan ilmiah dan ketelusan ilmu supaya beragama dengan bersandarkan Hujah.

Adalah sangat bermanfaat jika kita dapat mengambil pengajaran daripada kata-kata Al-Imam Ibn’ Hazm Al-Andalusi di dalam kitabnya Al-Ihkam fi Ushul al-Ahkam yang menyebut : Kami tidaklah mengingkari fatwa yang diberikan oleh para ulama’ kepada orang-orang awam yang jahil dan mahu meminta fatwa akan tetapi yang kami mengingkari ialah penetapan fatwa atau pendapat agama tanpa bukti hujah yang mendukunginya, tanpa rujukan kepada Al-Qur’an dan As-Sunnah kerana yang sedemikian itu boleh menimbulkan kemungkinan kepada berlakunya pendapat yang silap. Bayangkanlah jika di zaman Rasulullah salallahualaihiwasalam sahaja sudah wujud orang yang memberi fatwa yang salah maka sudah pasti pada zaman selepas kewafatan baginda akan boleh berlaku lebih banyak kesilapan dalam perkara yang lebih meluas. Oleh yang demikian maka kita perlulah menghindari fatwa yang dikeluarkan oleh mufti (pemberi fatwa) yang tidak menyandarkannya kepada dalil Al-Qur’an, As-Sunnah serta Ijmak ulama’.” (Sila lihat di dalam Kitab Al-Ihkam fi Ushul al-Ahkam, jld. 6, ms. 1076)

والله اعلم

KLiK UnTuK ArTiKeL PeNuH daN uLaSaN...

Thursday, November 12, 2009

HADIS-HADIS SEKITAR SOLAT


Rasulullah s. a. w bersabda :

"Solat berjemaah itu lebih afdal (baik) daripada solat bersendirian dengan 27x darjat" H. R. Bukhari dan Muslim

Rasulullah s. a. w bersabda :

"Sesiapa yang solat berjemaah kemudian duduk berzikir hingga terbit matahari kemudian solat 2 rakaat (sunat dhuha) maka ia akan mendapat pahala haji dan umrah yang sempurna" H. R. Tarmizi

Rasulullah s. a. w bersabda :

"Sesiapa yang berjalan untuk solat fardhu maka pahalanya seperti orang yang mengerjakan haji dan jika ia berjalan untuk solat sunat maka pahalanya seperti orang yg mengerjakan umrah sunat" H. R. Attabrani

Rasulullah s. a. w bersabda :

"2 rakaat solat sunat fajar itu pahalanya lebih baik daripada dunia seisinya" H. R. Muslim & Tarmizi

Rasulullah s. a. w bersabda :

"Sesiapa yang solat sunat sebelum Asar 4 rakaat maka Allah akan mengharamkan jasadnya dari api neraka" H. R. Attabrani

Rasulullah s. a. w bersabda :

"Sesungguhnya apabila seseorang hamba berdiri untuk solat maka diletakkan semua dosa-dosanya diatas kepala dan kedua bahunya. Setiap kali ia rukuk atau sujud akan berjatuhlah dosa-dosanya itu" H. R. Attabrani

Rasulullah s. a. w bersabda :

"Sesiapa yang tetap mengerjakan solat sunat sebelum dan selepas zohor sebanyak 4 rakaat maka Allah akan mengharamkan dirinya dari api neraka H. R. Abu Daud & Tarmizi

Rasulullah s. a. w bersabda :

"Sesiapa yang berwuduk dengan sempurna maka keluarlah dosa dari tubuhnya sehingga dari bawah kukunya juga" H. R. Muslim

Rasulullah s. a. w bersabda :

"Malaikat akan berdoa untuk kamu selama kamu masih berada didalam masjid dan melakukan solat dan selama kamu tidakberhadas. Berkata Malaikat "Ya Allah ampunilah dia dan turunkanlah RahmatMu kepadanya" H. R. Bukhari

Rasulullah s. a. w bersabda :

"Sesiapa yang solat Isyak berjemaah maka bagaikan bangun (beribadah) ½ malam dan (pada esok paginya) ia mengerjakan solat Subuh secara berjemaah juga maka (pahalanya) bagaikan bangun semalaman (penuh). H. R. Muslim & Ahmad

Rasulullah s. a. w bersabda :

"Apabila kamu rasa ada angin didalam perutmu kemudian kamu ragu adakah ianya telah keluar atau belum, maka janganlah keluar dari solatmu sehingga jelas terdengar bunyi atau tercium baunya" H. R. Muslim

Rasulullah s. a. w bersabda :

"Tidak takutkah orang yang mengangkat kepalanya sebelum imam
(mengangkat kepalanya), kelak akan digantikan kepalanya dengan kepala kaldai" H. R. Sahih Muslim

Rasullulah s. a. w bersabda :

"Solat dengan bersiwak (mengosok gigi) lebih afdal (baik) dari 70xsolat tanpa siwak" H. R. Zanjawaih & Hakim

Rasullulah s. a. w bersabda :

"Solat sunat atau fardhu dengan memakai serban menyamai 25x solat yang tidak memakai serban dan solat jumaat dengan memakai serban menyamai
70x Jumaat tanpa memakai serban" H. R. Ibn'Asakir

Rasulullah s. a. w bersabda :

"Malaikat senantiasa berdoa untuk kamu selama ia berada ditempat yang ia sembahyang padanya, selagi ia tidak berhadas" H. R. Bukhari & Muslim

Rasulullah s. a. w bersabda :

"Apabila imam bangun dari rukuk serta membaca doa, maka hendaklah kamu membaca "Allahuma Rabbana lakalhamdu" kerana sesiapa yang berkebetulan bacaannya dengan bacaan Malaikat, nescaya diampunkan dosanya yang telah lalu" H. R. Bukhari & Muslim

Rasulullah s. a. w bersabda :

"Sesungguhnya Allah memberi rahmat dan mailakatNya pula mendoakan bagi orang-orang yang sembahyang pada saf yang pertama" H. R. Ahmad & Abu Daud

Rasulullah s. a. w bersabda :

"Sesiapa yang berwuduk padahal ia masih ada wuduk, maka dicatat untuknya sepuluh hasanat" H. R. Abu Dawud

Rasulullah s. a. w bersabda :

"Sesiapa yang meninggalkan sembahyang dengan sengaja, maka ia kafir terang-terangan" H. R. Attabrani


والله اعلم

KLiK UnTuK ArTiKeL PeNuH daN uLaSaN...

Wednesday, November 11, 2009

MAHA SUCI ALLAH ( 14 ) : AWAN BERBENTUK KALIMAH ALLAH DI SKSR.

Assalamualaikum warahmatullah... sahabat-sahabat sekalian. Bersama posting ini saya uploadkan 5 keping photo gumpalan awan yang di ambil di Sekolah Kebangsaan Slim River, Perak pada 22/10/09 yang lalu. Apa yang menarik ialah ianya seolah-olah membentuk kalimah ALLAH (الله). Kredit kepada pemilik blog SEORANG ANI. Seorang kakak guru yang juga merupakan teman seperjuangan saya sewaktu menuntut di Indonesia. Terima kasih Kak Rohani... :). Sekiranya sahabat-sahabat ingin melihat gambar-gambar gumpalan awan lain yang di ambil pada hari tersebut... KLIK SINI.














KLiK UnTuK ArTiKeL PeNuH daN uLaSaN...

Tuesday, November 10, 2009

ALFATIHAH MENCAKUP PELBAGAI ILMU PENGETAHUAN


Menurut Imam Al Ghazali bahawa Al Quran mengandung sepuluh dasar ilmu pengetahuan umum dan tiap-tiap ilmu itu membawahi beberapa macam ilmu :

1. Ilmu untuk mengenal zat Allah swt.

2. Ilmu untuk mengenal sifat-sifat Allah swt. Mengenai zat Allah swt, kita mengagungkan dan mensucikanNya dari segala sifat kekurangan : Dia tida serupa dengan sesuatu apapun. Adapun mengenal sifat-sifatNya iaitu : Dia Maha Kuasa, Maha Berkehendak, Maha Mengetahui, Hidup, Mendengar, Melihat dan Berbicara.

3. Dialah Khalik alam semesta dan Penciptanya dan Dialah Yang meninggikan langit dan membentangkan bumi.

4. Menjelaskan tempat kembali manusia seperti : syurga sebagai tempat pahala, neraka sebagai tempat siksa.

5. Menjelaskan Siratal Mustaqim (jalan yang lurus) dengan meninggalkan segala perbuatan yang tercela dan segala perbuatan yang tercela dan segala perangai yang rendah.

6. Menghiasi diri dengan segala perbuatan yang mulia dan segala sifat yang utama.

7. Menjelaskan orang-orang yang telah dianugerahi nikmat atas mereka dan memuji mereka itu.

8. Menerangkan (akibat) orang-orang yang zalim, orang-orang yang melanggar hukum-hukum agama dan orang-orang yang kafir.

9. Menyebutkan perbantahan orang-orang kafir.

10. Menerangkan undang-undang hukum Allah.

Inilah semuanya ilmu-ilmu yang tersebut di dalam Al Quran dan lapan diantaranya telah tercakup di dalam surah Al Fatihah. Demikian pandangan Imam Al Ghazali.



Untuk jelasnya adalah sebagai berikut :
1. Zat Allah swt yang tercantum dalam kalimah : ( بسم الله ) = Dengan nama Allah

2. Sifat-sifat Allah dalam kalimah :
(الرحمن الرحيم ملك يوم الدين) = Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, Yang menguasai hari Pembalasan.

Bahawasanya sifat Rahmah (Pengasih dan Penyayang) dan kekuasaan itu, keduanya menghendaki adanya Qudrat (sifat Maha Kuasa), Iradah (Maha Berkehendak) dan Ilmu (Maha Mengetahui). Itulah diantara sifat-sifat Allah yang tercantum didalam kebanyakan surah didalam Al Quran seperti firmanNya : " Almalikul kudduusussalamul mu'minullmuhaeminul 'aziizul jabbarul mutakabbiru. Yang Ertinya : "Dia Maha Raja Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Menganugerahkan Keamanan Yang Memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa dan Yang Maha Agung. Q. S Al-Hasyr : 23

3 Ilmul af'al (ilmu perbuatan Allah) iaitu : ilmu yang telah kami huraikan dahulu yang tercakup dalam firmanNya : رب العالمين = Yang Memelihara Semesta Alam.

Dan tersirat di dalamnya berbagai macam ilmu dan kami telah jelaskan bahawa alam itu ada dua macam : alam tinggi dan alam rendah ; Pada kedua alam tersebutlah berhubungan berbagai macam ilmu pengetahuan dan teknologi kerana semuanya itu adalah "Af'alullah" (Perbuatan Allah) yang masuk didalam pengaruh rahmat dan pendidikanNya bagi semesta alam. Bahawasanya ilmu pasti dan ilmu pengetahuan alam yang keduanya telah masuk di dalam "Tarbiayatul 'alamin" (Pendidikan semesta alam) keduanya diikuti lagi oleh berbagai ilmu teknik yang diantaranya seperti : alat pengukur waktu (jam dan sebagainya), ilmu tentang mesin penggerak (penarik benda yang berat) seperti : lokomotif dan sebagainya, ilmu penggerudi air dan minyak, ilmu tentang alat-alat persenjataan yang berat seperti : roket meriam dan sebagainya.

Ilmu tentang gas beracun dsb. Ilmu-ilmu itulah yang menggugah bangsa-bangsa yang masih tidur dan membangunkan bangsa-bangsa Timur (Asia) dari tidur nyenyak mereka. Semuanya ini termasuk di antara keajaiban pendidikan. Demikian juga ilmu pembuatan senjata berat seperti meriam yang dapat menghancurkan orang-orang yang lalai. Ilmu tentang alat pembakar, ilmu tentang alat pembakar, ilmu untuk bangunan perumahan yang kuat; ilmu pembuatan (menggali) terusan (sungai); ilmu tentang juluran dalam bentuk dan letaknya; ilmu gaya gravitasi; ilmu ukur ruang; ilmu kedoktoran dan ilmu pertanian. Kedua ilmu terakhir ini (Kedoktoran dan pertanian) termasuk dalam lingkungan ilmu pengetahuan alam, sedangkan ilmu-ilmu sebelumnya termasuk dalam lingkungan ilmu pasti (matematika) dan semuanya itu terkandung di dalam. Tarbiayatul 'alamin Ertinya : "Pendidikan Alam Semesta"

Ketahuilah bahawa semua industri yang telah ada sekarang mahupun yang akan datang semuanya bersumber dari benda-benda yang telah ada (diciptakan Allah) di dunia ini.

4. Keterangan tentang hari akhirat yang meliputi syurga, neraka, kenikmatan dan kesengsaraan, pahala dan siksa. Al Quran telah membuat segala keterangan mengenai hal tersebut dan semunya itu termasuk di dalam ayat : ملك يوم الدين. Ertinya : "Yang memiliki hari pembalasan (hari kemudian)."

5 & 6. Keterangan tentang الصراط المستقيم (jalan yang lurus) ini ada dua bahagian :
a. Meninggalkan kesesatan, kefasikan dan berbagai maksiat seperti : bohong, khianat, khianat
dan zina.

b. Menghiasi diri dengan dengan segala akhlak yang mulia seperti sifat-sifat mulia, ilmu pengetahuan, tolong-menolong, menyebarkan ilmu dan sebagainya.

7. Keterangan tentang sejarah para Nabi, orang-orang yang sholeh, orang-orang mukmin dan intelektual, semuanya ini termasuk dalam ayat : الذين انعمت عليهم Ertinya : "Orang-orang yang telah Engkau berikan nikmat atas mereka".

8. Cerita orang-orang yang telah dimurkai dan orang-orang yang sesat. Di dalam Al Quran banyak tersebut cerita tentang orang-orang yang sesat dan sejarah tingkah laku dan perbuatan mereka yang membawa kepada kehancuran dan kebinasaan.

Itulah berbagai ilmu yang terkandung di dalam Al Quran dan telah tersirat di dalam surah Al Fatihah.
والله اعلم

KLiK UnTuK ArTiKeL PeNuH daN uLaSaN...

Monday, November 09, 2009

PANDUAN RINGKAS : BAGAIMANA MEMUDAHKAN LALUAN UKHRAWI

Assalamualaikum warahmatullah... sahabat-sahabat sekalian. Sesungguhnya kehidupan di dunia ini tak ubah seperti tempat persinggahan sementara untuk meneruskan perjalanan hidup seseorang. Mahu atau tidak.... kita pasti akan melalui satu alam lain yang dinamakan alam akhirat. Berikut adalah beberapa panduan untuk memudahkan kita bertemu Allah di akhirat kelak. Panduan ini sebagai muhasabah buat diri saya sendiri dan kita semua InsyaAllah...

LALUAN MENUJU KE KUBUR
a. Jauhkan dari perbuatan mengumpat & mengeji
b. Hindarkan perasaan irihati (benci)
c. Jangan terpengaruh dengan harta dunia
d. Sucikan kadha' hajat dgn istibra (berdehem selepas buang air kecil!)

LALUAN UNTUK BERJUMPA IZRAIL
a. Bersihkan diri dengan bertaubat
b. Gembirakan hati orang Mu'min
c. Bayar semula kadha' (solat & puasa) yang tertinggal
d. Kasih sepenuh hati kepada ALLAH Taala

LALUAN UNTUK BERTEMU MUNGKAR NAKIR
a. Mengucap dua kalimah syahadah
b. Suka memberi sedekah
c. Berkata benar
d. Bersihkan dan perbaiki hati

LALUAN UNTUK MEMBERATKAN TIMBANGAN
a. Belajar atau mengajar ilmu yang bermanafaat
b. Sucikan perkataan dan pakaian
c. Bersyukur dengan yang sedikit
d. Suka dan redha dengan yang didatangkan oleh ALLAH

LALUAN MEMANTAPKAN AMALAN
a. Jauhkan perkataan yang sia-sia
b. Pendekkan cita-cita dunia
c. Banyakkan puji-pujian kepada ALLAH
d. Banyakkan sedekah dan khairat

LALUAN MELALUI TITIAN SIRAT AL-MUSTAKIM
a. Kasihilah aulia ALLAH Ta'ala
b. Berbaktilah kepada kedua ibubapa
c. Berpegang teguh dengan hukum syara'
d. Bercakap perkataan yang baik sesama makhluk

LALUAN MENJAUHKAN DIRI DARI NERAKA
a. Banyakkan membaca al-Quran
b. Banyakkan menangis kerana dosa-dosa yang lalu
c. Tinggalkan perkara yang maksiat
d. Jauhkan segala yang haram

LALUAN UNTUK MEMASUKI SYURGA
a. Membuat kebajikan seberapa banyak yang boleh
b. Kasihi orang yang soleh
c. Kerjakan segala suruh-suruhan ALLAH
d. Merendahkan diri di antara semua makhluk ALLAH

LALUAN BERJUMPA DENGAN NABI MUHAMMAD
a. Kasihilah Nabi ALLAH b. Kasihilah Rasulullah
c. Tuntutilah yang difardhukan oleh ALLAH
d. Banyakkan selawat Nabi S. A. W.

LALUAN UNTUK BERTEMU ALLAH
a. Serahkan seluruh jiwa raga kepada ALLAH
b. Hindarkan diri dari menderhaka kepada ALLAH
c. Betulkan dan baikkan i'tiqad kepada ALLAH
d. Bencikan segala yang diharamkan-Nya

والله اعلم

KLiK UnTuK ArTiKeL PeNuH daN uLaSaN...

Friday, November 06, 2009

KISAH TAULADAN : TIKUS SELAMAT... YANG LAIN JADI MANGSA



Assalamualaikum warahmatullah… sahabat-sahabat sekalian, kisah ini saya petik dari laman soleh.net. Kisahnya tentang kehidupan seekor tikus yang cemas apabila melihat tuan punya rumah di mana ia tinggal membeli sebuah perangkap tikus. Saya yakin kisah ini adalah kisah rekaan namun banyak pengajaran dan I’tibar yang dapat kita kongsikan bersama. Apa kaitan perangkap tikus tersebut dengan haiwan-haiwan lain? Mungkin kita berfikir tiada kaitan langsung, tapi kisah ini menceritakan sebaliknya. Begitulah juga kehidupan kita sebagai makhluk Allah bernama manusia, ada ketika sesuatu perkara yang kita jangkakan tiada kaitan dengan kehidupan kita… sebenarnya amat hampir dengan kita. Kalau seekor tikus berasa cemas dengan ‘kehadiran’ perangkap tikus.. sedangkan belum tentu ia menjadi mangsa kepada perangkap tersebut……. apakah kita tidak merasa cemas dengan mati yang pasti sedang menanti kita??.. Fikir dan renungkan bersama.

-------------

Sepasang suami dan isteri petani pulang kerumah setelah berbelanja. Ketika mereka membuka barang belanjaan, seekor tikus memperhatikan gelagat sambil menggumam, “hmmm… makanan apa lagi yang dibawa mereka dari pasar agaknya?”
Ternyata, yang dibeli oleh petani hari itu adalah perangkap tikus. Sang tikus naik panik bukan kepalang.

Ia bergegas lari ke sarang dan bertempik, “Ada perangkap tikus di rumah! Di rumah sekarang ada perangkap tikus!!”

Ia pun mengadu kepada ayam dan berteriak, “Ada perangkat tikus!” Sang Ayam berkata, ” Tuan Tikus, Aku turut bersedih tapi ia tak ada kena-mengena dengan aku.”
Sang Tikus lalu pergi menemui seekor kambing sambil berteriak seperti tadi. Sang Kambing pun jawab selamba, “aku pun turut bersimpati, tapi tidak ada yang boleh aku buat. Lagi pun tak tak ada kena-mengena dengan aku.”

Tikus lalu menemui lembu. Ia mendapat jawapan sama. “Maafkan aku. Tapi perangkap tikus tidak berbahaya buat aku sama sekali. Takkanlah sebesar aku ni boleh masuk perangkap tikus?”

Dengan rasa kecewa ia pun berlari ke hutan menemui ular. Sang ular berkata, “Eleh engkau ni. Perangkap tikus yang sekecil itu takkanlah nak membahayakan aku.”
Akhirnya Sang Tikus kembali ke rumah dengan pasrah kerana mengetahui ia akan menghadapi bahaya seorang diri. Suatu malam, pemilik rumah terbangun mendengar suara berdetak perangkap tikusnya berbunyi menandakan umpan dah mengena. Ketika melihat perangkap tikusnya, ternyata seekor ular berbisa yang jadi mangsa. Buntut ular yang terperangkap membuatkan ular itu semakin ganas dan menyerang isteri pemilik rumah.
Walaupun si Suami sempat membunuh ular berbisa tersebut, isterinya tidak sempat diselamatkan. Si suami pun membawa isterinya ke klinik berhampiran. Beberapa hari kemudian isterinya sudah boleh pulang namun tetap sahaja demam.

Isterinya lalu minta dibuatkan sup kaki ayam oleh suaminya kerana percaya sup kaki ayam boleh mengurangkan demam. Tanpa berfikir panjang si Suami pun dengan segera menyembelih ayamnya untuk dapatkan kaki buat sup.

Beberapa hari kemudian sakitnya tidak kunjung reda. Seorang teman menyarankan untuk makan hati kambing. Ia lalu menyembelih kambingnya untuk mengambil hatinya. Masih juga isterinya tidak sembuh-sembuh dan akhirnya meninggal dunia. Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un.

Banyak sungguh orang datang melawat jenazahnya. Kerana rasa sayang suami pada isterinya, tak sampai hati pula dia melihat orang ramai tak dijamu apa-apa. Tanpa berfikir panjang dia pun menyembelih lembunya untuk memberi makan orang-orang yang berziarah.

Dari kejauhan, Sang Tikus menatap dengan penuh kesedihan. Beberapa hari kemudian ia melihat perangkap tikus tersebut sudah tidak digunakan lagi.

Begitulah kisahnya. Jadi pengajarannya, jika suatu hari, anda mendengar seseorang dalam kesusahan dan anda pula mengira itu bukan urusan anda, fikirkanlah sekali lagi.

Wallahu a’lam.

Sumber : soleh.net

KLiK UnTuK ArTiKeL PeNuH daN uLaSaN...

BACALAH : DOA HARI JUMAAT



بسم الله الرحمن الرحيم


Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang

Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Rasulullah dan keluarganya

Segala puji bagi Allah, Yang Awal sebelum penciptaan dan penghidupan,
Yang Akhir setelah punah semua,
Yang Maha Tahu,Yang Tak Melupakan orang yang mengingatNya,
Yang Tidak Merugikan orang yang mensyukuriNya,
Yang Tidak Mengecewakan orang yang memohon padaNya,
Yang Tidak Memutuskan harap orang yang mengharapNya

Ya Allah…
Aku mintakan kesaksianMu dan cukuplah Engkau sebagai saksi
Aku mintakan kesaksian seluruh malaikatMu penghuni langitMu dan pemikul arasy-Mu serta yang Kau bangkitkan sebagai nabi dan rasul-Mu dan yang Kau ciptakan dari berbagai makhluk-Mu
Aku bersaksi, sesungguhnya Engkau Allah, tiada Tuhan kecuali Engkau, Tunggal Tak Bersekutu dan Tak Bertara
FirmanMu tak berubah tak berganti dan sesungguhnya Muhammad saw hambaMu dan Rasul-Muia penuhi apa yang Kau bebankan padanya untuk semua hamba, ia berjihad di jalan Allah dengan jihad yang sebenarnya, ia memberi kabar gembira tentang pahala yang sejati, ia mengancam dengan siksa yang sesungguhnya.

Ya Allah…
Teguhkan aku pada agama-Mu selama Kau hidupkan aku
Janganlah gelincirkan hatiku setelah Engkau tunjuki aku
Karuniakan padaku rakhmat dari sisiMu
Sungguh, Engkaulah Maha Pemberi.

Sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad
Jadikanlah aku dari pengikut dan golongannya
Kumpulkan aku pada kelompoknya

Bimbinglah aku untuk melaksanakan kewajiban Jum’at, yang Kau wajibkan atasku untuk aku taati dan Kau bagikan karunia pada hari pembalasan pada orang yang layak menerimanya.
Sungguh, Engkaulah Yang Maha Gagah dan Maha Bijaksana

-----------------------

(Kitab Mafâtihul Jinân, kunci-kunci surga, bab 1, pasal 3)

KLiK UnTuK ArTiKeL PeNuH daN uLaSaN...

Thursday, November 05, 2009

GOLONGAN YANG DIDOAKAN MALAIKAT

PERCAYA kepada malaikat adalah antara rukun iman. Ada malaikat yang ditugaskan berdoa kepada makhluk manusia dan sudah tentu seseorang yang didoakan malaikat mendapat keistimewaan.

Dalam hidup, kita sangat memerlukan bantuan rohani dalam menghadapi ujian yang kian mencabar. Bantuan dan sokongan malaikat sangat diperlukan.
Kali ini penulis ingin menyenaraikan antara jenis manusia yang akan menerima doa malaikat.

Ketika kita menghadapi masalah, kerumitan, keperluan dan bimbingan, bukan saja kita perlukan kekuatan doa dari lidah, tetapi juga sokongan malaikat.
Antara orang yang mendapat doa malaikat ialah:

1. Orang yang tidur dalam keadaan bersuci.
Rasulullah s.a.w bersabda, maksudnya: "Sesiapa yang tidur dalam keadaan suci, malaikat akan bersamanya di dalam pakaiannya. Dia tidak akan bangun hingga malaikat berdoa: "Ya Allah, ampunilah hamba-Mu si fulan kerana tidur dalam keadaan suci."

2. Orang yang sedang duduk menunggu waktu solat.
Rasulullah s.a.w bersabda maksudnya: "Tidaklah salah seorang antara kalian yang duduk menunggu solat, selama ia berada dalam keadaan suci, kecuali kalangan malaikat akan mendoakannya: 'Ya Allah, ampunilah ia. Ya Allah sayangilah ia.'"

3. Orang yang berada di saf depan solat berjemaah.
Rasulullah s.a.w bersabda, maksudnya: "Sesungguhnya Allah dan kalangan malaikat-Nya berselawat ke atas (orang) yang berada pada saf depan."

4. Orang yang menyambung saf pada solat berjemaah (tidak membiarkan kekosongan di dalam saf).
Rasulullah s.a.w bersabda, maksudnya: "Sesungguhnya Allah dan kalangan malaikat selalu berselawat kepada orang yang menyambung saf."

5. Kalangan malaikat mengucapkan 'amin' ketika seorang imam selesai membaca al-Fatihah.
Rasulullah s.a.w bersabda maksudnya: "Jika seorang imam membaca...(ayat terakhir al-Fatihah sehingga selesai), ucapkanlah oleh kamu 'aamiin' kerana sesiapa yang ucapannya itu bertepatan dengan ucapan malaikat, dia akan diampuni dosanya yang lalu."

6. Orang yang duduk di tempat solatnya selepas melakukan solat.
Rasulullah s.a.w bersabda, maksudnya: "Kalangan malaikat akan selalu berselawat kepada satu antara kalian selama ia ada di dalam tempat solat, di mana ia melakukan solat."

7. Orang yang melakukan solat Subuh dan Asar secara berjemaah.
Rasulullah s.a.w bersabda maksudnya: "Kalangan malaikat berkumpul pada saat solat Subuh lalu malaikat (yang menyertai hamba) pada malam hari (yang sudah bertugas malam hari hingga Subuh) naik (ke langit) dan malaikat pada siang hari tetap tinggal.
"Kemudian mereka berkumpul lagi pada waktu solat Asar dan malaikat yang ditugaskan pada siang hari (hingga solat Asar) naik (ke langit) sedangkan malaikat yang bertugas pada malam hari tetap tinggal lalu Allah bertanya kepada mereka: "Bagaimana kalian meninggalkan hamba-Ku?" Mereka menjawab: 'Kami datang sedangkan mereka sedang melakukan solat dan kami tinggalkan mereka sedangkan mereka sedang melakukan solat, ampunilah mereka pada hari kiamat.'"

8. Orang yang mendoakan saudaranya tanpa pengetahuan orang yang didoakan.
Rasulullah s.a.w bersabda, maksudnya: "Doa seorang Muslim untuk saudaranya yang dilakukan tanpa pengetahuan orang yang didoakannya adalah doa yang akan dikabulkan. Pada kepalanya ada seorang malaikat yang menjadi wakil baginya, setiap kali dia berdoa untuk saudaranya dengan sebuah kebaikan, malaikat itu berkata 'aamiin dan engkau pun mendapatkan apa yang ia dapatkan.'"

9. Orang yang membelanjakan harta (infak).
Rasulullah s.a.w bersabda, maksudnya: "Tidak satu hari pun di mana pagi harinya seorang hamba ada padanya kecuali dua malaikat turun kepadanya, satu antara kedua-duanya berkata: 'Ya Allah, berikanlah ganti bagi orang yang berinfak...' "

10. Orang yang sedang makan sahur.
Rasulullah s.a.w bersabda maksudnya: "Sesungguhnya Allah dan kalangan malaikat-Nya berselawat kepada orang yang sedang makan sahur."

11. Orang yang sedang menjenguk (melawat) orang sakit.
Rasulullah s.a.w bersabda, maksudnya: "Tidaklah seorang mukmin menjenguk saudaranya kecuali Allah akan mengutus 70,000 malaikat untuknya yang akan berselawat kepadanya di waktu siang hingga petang dan di waktu malam hingga Subuh."



والله اعلم


KLiK UnTuK ArTiKeL PeNuH daN uLaSaN...
Related Posts with Thumbnails